MALANG (Arrahmah.com) – Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi kawasan terdampak erupsi gunung Kelud paling parah. Di wilayah ini, saluran air, rumah, lahan pertanian dan peternakan luluh-lantak.
Khusus untuk infrastruktur bangunan seperti rumah warga yang rusak, dibutuhkan lebih dari Rp 252 miliar. Sangat besar memang. Padahal, alokasi anggaran bencana di BPBD pada tahun 2014 ini, berkisar Rp 2 miliar. Jika ditambah dana tak terduga dari APBD Pemkab Malang pun, dipastikan tak mencukupi.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Hafie Lutfi, menjelaskan, jumlah rumah rusak di Kecamatan Ngantang, sebagian Pujon dan Kasembon keseluruhan mencapai 3.692 rumah.
“Ada 3.692 rumah rusak. Dan itu, butuh Rp 252 miliar untuk kita perbaiki,” kata Hafie, seperti ditulis beritajatim.com Senin (24/2/2014).
Dia memaparkan rincian keseluruhan rumah terdampak erupsi Kelud adalah, 1.246 rusak berat. 1068 rusak sedang. Dan 1378 rumah rusak ringan.
“Dari keseluruhan rumah warga rusak parah berada di wilayah Ngantang. Salah satunya yakni di Desa Pandansari dengan 6 Dusunya,” tutur Hafie.
Dari fakta di lapangan itu, Pemkab Malang angkat tangan alias tak sanggup jika harus mengalokasikan anggaran pembenahan rumah sebesar itu. Harus ada anggaran cost sharing dari Pemerintah Propinsi dan Pusat.
“Anggaran perbaikan nantinya akan dibantu Pemprov dan Pusat melalui cost sharing,” tandasnya. (azm/arrahmah.com)