JAKARTA (Arrahmah.com) – Aliansi merah putih peduli Suriah rencananya siang ini, usai shalat Jumat akan menggelar aksi damai di Kedutaan Rusia Jl. Rasuna Said Kav.X7 No.1-2 Jakarta. Aksi digelar demi mengecam terorisme dan radikalisme yang dilakukan Rusia lewat invasi militernya ke wilayah Suriah.
Sebagaimana diketahui sejak malam 30 September 2015 militer Rusia dengan peralatan tempurnya masuk ke Suriah yang memperburuk kondisi kemanusiaan di Suriah. Menurut aliansi, alasan Rusia untuk masuk ke Suriah dengan dalih memerangi terorisme, justru bertolak belakang dengan fakta di lapangan dimana ribuan warga sipil tewas dan ratusan wanita dan anak-anak meregang nyawa.
“Tak pelak, agresi Rusia hanyalah menambah amunisi untuk melanggengkan kejahatan HAM yang dilakukan diktator Bashar Assad,” Koordinator Aliansi Wisnhu Teguh Tri Kuncoro dalam rilisnya ke media.
Mengutup Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), 55.219 orang telah tewas akibat tragedi kemanusiaan di Suriah sejak 1 Januari sampai 31 Desember 2015. Warga sipil menempati jumlah korban terbanyak, lebih dari 20.000 orang.
“Banyak dari mereka mengalami cacat permanen, ratusan ribu anak-anak menjadi yatim piatu, lebih dari setengah populasi Suriah mengungsi sejak perang berkecamuk di sana,” katanya
Amnesty International juga mencatat, akibat agresi Rusia sedikitnya 100 ribu orang telah melarikan diri dari Aleppo, sementara 1.000 lainnya melarikan diri ke sebuah kamp pengungsi di pinggiran kota Atma, Idlib.
“Indikasi banyaknya korban sipil dari serangan Rusia ke Suriah memang sudah terlihat sejak serangan pertama. Sebanyak 35 warga menjadi korban di Idlib pada malam 30 September 2015. Bahkan serangan terbesar terjadi di Provinsi Idlib, 49 warga Sipil pada 29 November 2015 meninggal dunia secara bersamaan setelah tiga misil menghantam satu pasar di Ariha,” demikian dia mengungkap data terorisme Rusia.
Dikatakan Wisnhu, selain membunuh warga sipil, serangan Rusia juga menyasar fasilitas medis dan konvoi kemanusiaan. Di Idlib, Aleppo, dan Hama, Rusia membombardir instalasi kesehatan.
“Akibatnya, rumah sakit dan ambulans hancur. Para dokter, perawat, staf rumah sakit dan pasien pun turut tewas dalam serangan Rusia. Bahkan, pada akhir November 2015 lalu, pesawat-pesawat tempur Rusia menyerang konvoi bantuan kemanusiaan wilayah Aleppo yang berusaha memberikan pasokan kepada para pengungsi,” paparnya.
Menuurut dia diamnya masyarakat Internasional atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Suriah, akan mendorong lagi para penjahat untuk membunuh manusia dan kemanusiaan. Sudah seharusnya Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki sikap nyata untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Suriah.
Aliansi merah putih peduli Suriah terdiri dari Forum Indonesia Peduli Syam, Majelis Az-Zikra, Sinergi Foundation, Sapa Islam, Road 4 Peace, Auction4Humanity, Charity4Syria, Human Right Care for Palestine, Islampos Aid, Mahasiswa Pecinta Islam, Syam Organizer, KAMMI, Sahabat Al Aqsha, Sahabat Suriah, Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC), World Human Care, dan Hilal Ahmar Society Indonesia. (azmuttaqin/arrahmah.com)