Bismillahirrahmaanirrahiim.
Salah satu kebiasaan orang Syiah dalam karya-karya mereka adalah BERBOHONG. Ini seperti sudah menjadi tabi’at yang melekat. Bagi mereka “membohongi Ahlus Sunnah” dianggap “amalan shalih”. Masya Allah. Ya maklum ya, mereka hidup tidak merasa diawasi oleh Allah. Tanggung-jawab hanya ke imam-imamnya saja. Meskipun di hadapan Allah salah, kalau hal itu diperintah oleh imam-imamnya, ya mereka lakukan juga.
Seperti dalam buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” (SBSSW) karya Idahram, dan buku-buku lain. Disana dicantumkan kalimat endorsement dari tokoh-tokoh Muslim, salah satunya Ustadz Arifin Ilham. Karena ada dukungan seperti itu, jelas buku tersebut laku keras di tengah masyarakat. Belakangan ketika ada yang melakukan klarifikasi, Arifin Ilham merasa DICATUT. Katanya, dia tidak pernah membaca isi buku itu.
Hal ini, tak lepas dari peranan salah seorang saudara kita, Al Akh Irres Ponorogo. Dia coba melakukan klarifikasi kepada Arifin Ilham via media facebook untuk mengetahui komentar Arifin Ilham terkait endorsement yang diberikan di buku-buku Idahram.
Irres Ponorogo menyampaikan pertanyaan kepada Ustadz Arifin Ilham:
“Ustadz Arifin Ilham, buku berjudul ‘Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi’ (SBSSW) yang dikarang oleh seorang yang mengaku bernama Syaikh Idahram. Buku tersebut berisi gugatan dan caci-maki terhadap apa yang disebut dengan ‘Gerakan Salafi Wahabi’. Dukungan ustad M Arifin Ilham pada buku tersebut menimbulkan kontroversi. Afwan, kiranya ustadz mau introspeksi terhadap hal ini. Tolong dikaji lagi pernyataan ustadz pada buku tersebut!”
Kemudian pernyataan di atas mendapat tanggapan sebagai berikut oleh Ustadz Arifin Ilham:
“Subhanallah, sebaiknya Akhy Fillah tahu, bahwa prakata di buka itu tanpa seizin saya Muhammad Arifin Ilham, dan sudah saya sampaikan protes saya. Membacanya pun saya belum pernah.”
(FB Ustadz Arifin Ilham 2. Tanggal 3 Desember pukul 12:57).
Kemudian Saudara Irres Ponorogo, menyampaikan pernyataan berikutnya masih via facebook ke laman FB Ustadz Arifin Ilham 2, pada tanggal 5 Desember 2011, jam 15.59. Isi pernyataannya, berikut:
“Tolong Ustadz Arifin diminta klarifikasi secara terbuka mengenai buku ‘Sejarah Sekte Salafy Wahaby’ dari ustadz Abu Muhammad Waskito: ‘Ya mestinya berani melakukan klarifikasi dong. Masak untuk publikasi buku sehebat itu, klarifikasinya hanya melalui email personal. Ayo lakukan klarifikasi terbuka. Cabut pernyataan itu, kalau perlu lakukan bantahan terhadap penulisnya. Kalau ada klarifikasi ke blog ini, resmi dari Arifin Ilham, insya Allah akan dimuat.'”
Lalu mendapat jawaban dari Ustadz Arifin Ilham sebagai berikut:
Subhanallah, cukup Dewan Syariat Majlis (Adz Dzikra) & pihak terkait (misalnya MUI), kami tidak ingin menjadi PUBLIKASI bagi mereka yang berkepentingan lain… Biarlah umat menilainya.
Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa Syaikh Idahram, Said Aqil Siradj, Pustaka Pesantren, dan para pendukung gerakan buku-buku propaganda itu; mereka telah mencatut nama Ustadz Arifin Ilham dan membuat-buat kalimat palsu sesuka hatinya.
Lihatlah disana, bahwa orang-orang itu terbiasa berbohong, makan kebohongan, bergelut dengan dunia dusta, serta menikmati tetes-tetes air dari jalan keculasan. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik. Masya Allah, seiring waktu berjalan, mereka akan “ditelanjangi” di panggung sejarah, atas ijin dan perkernan Allah Al ‘Aziz.
Syukran jazakallah khair kepada Saudara Irres Ponorogo atas keterlibatannya dalam meluruskan masalah yang ada. Wal ‘aqibatu lil muttaqiin.
Abu Muhammad Waskito (AMW).