TERNATE (Arrahmah.com) – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) meminta masyarakat di kota itu mewaspadai kegiatan aliran sesat Syiah Jafariah yang disinyalir kembali beraktivitas di Kelurahan Marikurubu.
“Kami juga sudah berkoordinasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Ternate, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh adat kesultanan Ternate juga para camat dan lurah untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Kesbangpol Kota Ternate, Abdulah Sadik di Ternate, Kamis (11/8/2016), dikutip dari Okezone.
Menurut dia, dalam rapat yang dilakukan Rabu kemarin semua pemangku kepentingan sepakat untuk mengatasi keresahan masyarakat, khususnya di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, di mana kelompok Syiah Jafariah ajaran Nawawi Husni alias Ong mulai beraktivitas kembali.
Tahun lalu, MUI menyatakan ajaran Nawawi Husni itu termasuk aliran sesat.
“Jadi sudah ada beberapa peristiwa termasuk adanya pengeramatan sebuah makam yang dianggap aliran Syiah Jafariah sebagai sesuatu yang gaib, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Abdulah Sadik.
Ia mengungkapkan, pada bulan Ramadan ada pengumpulan zakat yang diberikan kepada Nawawi Husni sebagai pimpinan alirat sesat itu.
Karena ada keresahan di tengah kehidupan warga Marikurubu, Kebangpol Kota Ternate mengambil inisiatif untuk mengudang MUI, TNI/Polri, tokoh agama dan tokoh adat untuk menyamakan persepsi dan mempersiapkan tindakan tegas terhadap perbuatan kelompok yang dianggap sesat itu.
Camat Kota Ternate Tengah, Thamrin Marsaoly mengakui ada insiden perkelahian antarwarga di Marikurubu, yang berawal dari pengeramatan sebuah makam di daerah itu.
“Masyarakat tidak bisa menerima asumsi kelompok Syiah Jafariah bahwa makam itu sakral, lalu terjadi adu mulut yang berlanjut dengan perkelahian.
“Jadi lewat pertemuan yang digelar kemarin itu kita mau mencari solusi dengan berpegang pada fatwa MUI,” katanya.
(azm/arrahmah.com)