TANJUNGPINANG (Arrahmah.com) – Geliat komunitas penghafal Al Qur’an kini sudah tidak hanya terpusat di pulau Jawa saja. Penyebarannya sudah sampai kepulau-pulau lain di Nusantara diantaranya kepulauan Riau.
Sebagai ibu kota provinsi, Tanjungpinang merupakan kota dengan penyebaran informasi yang relatif cepat dan itu pula yang melatar belakangi bangkitnya komunitas penghafal Al Qur’an di Tanjungpinang. Geliatnya sudah mulai dirasakan sejak 2010 lalu, komunitas yang didominasi oleh kalangan remaja ini tidak hanya dilaksanakan di masjid atau mushalla saja, gerakan menghafal al Qur’an ini bahkan sudah menjadi ekstrakulikuler wajib dibeberapa sekolah negeri Tanjungpinang, diantaranya SMPN 1 kota Tanjungpinang.
Kegiatan yang dimotori oleh Pusat Al Qur’an Indonesia ini, memiliki nama yang unik yaitu KRISTAL (Komunitas Remaja Islam Cinta Al Qur’an).
Kebangkitan Al Qur’an dikota Tanjungpinang semakin nampak jelas dengan bermunculannya rumah khusus penghafal Al Qur’an salah satunya rumah Tahfidz Ashabul Qur’an, yang beralamat di Jl. Adi Sucipto KM 11, Perumahan Vallian Permai Kec. Tanjung Pinang Timur.
Rumah Tahfidz Ashabul Qur’an didirikan oleh mantan ketua Ikadi wilayah kepulauan Riau yang kini menjabat sebagai ketua DDII kota Tanjungpinang, Drs. Muqtafin Trenggono dan ustadz Rully Oktberyanto pada bulan februari 2012, bermula dengan menyewa satu buah rumah, kini sudah bertambah menjadi 6 rumah beberapa diantaranya berstatus wakaf.
Disinggung masalah biaya operasional rumah Tahfidz Ashabul Qur’an, ustadz Rully menjelaskan, “Kami berusaha sejak awal untuk memfasilitasi santri secara gratis tanpa harus bergantung sepenuhnya kepada dana pemerintah,”.
Dikelola oleh beberapa orang guru Al Qur’an & tim kreatif, Yayasan Ashabul Qur’an menyediakan website untuk Download Murottal Al Qur’an secara gratis di http://download.pusatalquran.com dan sebagai sarana fundraising, mereka memproduksi DVD Murottal 4 Mode yang sengaja dirancang untuk membantu para penghafal Al Qur’an. Dan seluruh hasil penjualannya di gunakan untuk operasional Rumah Tahfidz dan tabungan biaya pembangunan pondok pesantren.
Sebagai tempat wisata dan cagar budaya, pusat Al Qur’an tidak melewatkan kesempatan untuk mengenalkan Al Qur’an kepada masyarakat Tanjungpinang dan para pengunjung. Pulau Penyengat sebagai ikon kerajaan melayu yang selalu ramai dikunjungi para wisatawan, dengan sebuah peninggalan Masjid yang konon dibangun pada abad ke 18 dengan salah satu material bangunannya direkatkan dengan telur pengganti semen ini, kini setiap hari minggunya selalu diramaikan dengan kegiatan Ahad Tahfidz. Kegiatan yang diikuti oleh sekitar seratus siswa-siswi SD di pulau penyengat ini semakin menambah semarak kebangkitan Al Qur’an di kota Tanjungpinang.
Muhammad Hasan Hidayatulah
Pengasuh Rumah Tahfidz Ashabul Qur’an
“Ingin berkirim kabar dari daerah anda?
Kirimkan email ke: [email protected]“
(arrahmah.com)