WASHINGTON (Arrahmah.com) – Gedung Putih AS terus berada di bawah tekanan sejak Ahad (5/1/2014) karena dalam waktu dua minggu, suku-suku Ahlus Sunnah dan Mujahidin Al-Qaeda telah menguasai sebagian besar provinsi barat Anbar dan mendorong mundur pasukan boneka Irak, lansir TP.
Pada Sabtu (4/1), mujahidin dilaporkan sepenuhnya mengendalikan kota Fallujah. Ini merupakan kekalahan terberat bagi salibis AS yang pernah turut campur dalam delapan tahun.
Sementara itu, Partai Republik juga mengambil kesempatan ini untuk menyudutkan Gedung Putih.
“Ribuan orang Amerika yang gagah berani berjuang, yang menumpahkan darah mereka, dan kehilangan rekan-rekan mereka untuk membawa perdamaian ke Fallujah dan Irak kini dibiarkan bertanya-tanya apakah pengorbanan ini sia-sia,” klaim Senator John McCain dan Lindsay Graham.
Kemenangan mujahidin pekan ini merupakan hal yang tragis bagi mereka sebagaimana yang telah lama mereka takutkan. Mereka mengklaim hal ini sebagai akibat dari penarikan tentara mereka dari Irak. Mereka pun mengkritik keputusan Obama yang menarik semua pasukan AS pada Desember 2011.
Obama sebelumnya mengklaim bahwa penarikan tentara mereka merupakan kesuksesan kebijakan luar negeri AS.
Berkibarnya bendera tauhid di Fallujah, di mana lebih dari 1.300 tentara AS tewas selama perang, bagaimanapun telah berhasil mematahkan narasi kesuksesan Gedung Putih tersebut. (banan/arrahmah.com)