PEKANBARU (Arrahmah.com) – Kebakaran yang melanda ratusan hektare hutan dan lahan di beberapa kabupaten di Riau masih berlangsung di sejumlah lokasi di beberapa Kabupaten di Riau.
Menurut keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twitter-nya, Jumat (22/2/2019), total 858 ha (hektare) lahan sudah terbakar sejak 1 Januari 2019 hingga 21 Februari 2019.
Sebaran kebakaran hutan dan lahan itu adalah Kabupaten Rokan Hilir 117 hektare, kota Dumai 46,5 hektare, Bengkalis 639 hektare, Meranti 20,2 hektare, Siak 5 hektare, Pekanbaru 16,01 hektare, dan Kampar 14 hektare.
Kemprov Riau kemudian menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai 19 Februari hingga 31 Oktober 2019.
“Siaga ini kita tetapkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu siaga juga saya tetapkan 19 Februari. Dengan adanya penetapan siaga ini, seluruh komponen bisa lebih optimal. Kami bisa minta bantuan kepada BNPB dan lainnya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Kamis (21/2/).
Pada Kamis (21/2) saja, menurut Edwar, pihaknya telah mengerahkan sedikitnya 100 personel untuk memadamkan kebakaran yang terdiri dari TNI/Polri, tim Manggala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta anggota BPBD Riau sendiri.
Selain pengerahan personel, ada pula bantuan helikopter dari KLHK untuk melakukan pengeboman air di lokasi kebakaran.
Kebakaran hutan dan lahan ini membuat warga merasakan dampaknya. Robby, misalnya, seorang pegawai yang bekerja di pinggiran Kota Dumai.
“Mulai hari ini terasa udaranya sesak dan cuaca lebih panas,” ujarnya.
Melalui peta daring, dia menunjukkan posisi dirinya berada di antara dua area kebakaran, yakni Kecamatan Bukit Batu dan Pulau Rupat. Keduanya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bengkalis.
Di tengah kondisi ini, menurutnya, dia tidak melihat anak-anak sekolah yang memakai masker.
Sebelumnya, dalam debat capres pada Minggu (17/02), Presiden Jokowi mengungkapkan keberhasilannya dalam keberhasilan menangani kebakaran hutan dan lahan selama tiga tahun terakhir.
“Kita ingin kebakaran hutan, lahan gambut, tidak terjadi lagi. Ini bisa kita atasi. Dalam tiga tahun tidak terjadi kebakaran hutan, lahan, dan gambut,” papar Jokowi saat itu.
(ameera/arrahmah.com)