CALIFORNIA (Arrahmah.com) – Ketika kebakaran hutan berkecamuk di ujung negara bagian California, para pejabat mengeluarkan statistik suram, enam mayat lagi ditemukan di kota yang tengah dilanda kebakaran hebat.
Di seluruh negara bagian, jumlah korban tewas mencapai 31 orang hingga Senin (12/11/2018), termasuk dua orang tewas di California selatan, dengan pihak berwenang masih mencari mayat dan 228 orang yang masih berstatus menghilang.
Pihak berwenang menyerukan laboratorium DNA dan antropolog untuk membantu melakukan identifikasi, karena dalam beberapa kasus, hanya ditemukan tulang atau pecahan tulang, lansir Al Jazeera.
Lebih dari 8.000 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan yang menghanguskan setidaknya 1.040 km persegi negara bagian tersebut.
“Ini benar-benar tragedi yang harus dipahami dan direspon oleh seluruh warga Californias,” ujar Gubernur Jerry Brown.
“Ini waktu untuk bekerja sama dan menyelesaikan tragedi ini.”
California meminta bantuan darurat dari pemerintah Trump. Sementara itu, Donald Trump menyalahkan pengelolaan hutan yang buruk, tanpa menghadirkan bukti untuk mendukung klaimnya.
Gubernur mengatakan bahwa pemerintah federal dan negara bagian harus melakukan lebih banyak pengelolaan hutan tetapi perubahan iklim adalah sumber masalah yang terbesar.
“Dan mereka yang menyangkal itu pasti berkontribusi terhadap tragedi yang kini kita saksikan dan akan terus disaksikan di tahun-tahun mendatang,” ungkap Brown.
Kekeringan dan cuaca yang lebih panas dikaitkan dengan perubahan iklim, dan pembangunan rumah yang terus memakan lahan hutan telah menyebabkan musim kebakaran hutan yang lebih lama dan lebih merusak di California. (haninmazaya/arrahmah.com)