BANGLADESH (Arrahmah.id) – Kebakaran besar yang terjadi pada Sabtu (1/6/2024) menghanguskan ratusan tempat penampungan, toko-toko, dan fasilitas lainnya di kamp-kamp pengungsian di pesisir tenggara Bangladesh, membuat 1.200 orang Rohingya kehilangan tempat tinggal.
Api berasal dari Kamp Rohingya No. 13 di Ukhiya, Cox’s Bazar.
Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api dan memadamkannya, ungkap Wakil Asisten Direktur Pemadam Kebakaran Cox’s Bazar, Atish Chakma.
Kebakaran tersebut diduga kuat merupakan aksi pembakaran dari sebuah toko di kamp tersebut, kata Komisaris Bantuan dan Pemulangan Pengungsi Bangladesh, Mohammed Mizanur Rahman.
“Ada sejumlah faksi di antara pengungsi Rohingya di kamp-kamp yang memperebutkan kekuasaan dan mereka ditemukan terlibat dalam kejahatan semacam itu sebelumnya. Selain itu, kondisi yang penuh sesak dan struktur penampungan yang dibangun menyebabkan api menyebar dengan cepat,” ujar Rahman, seperti dilansir Anadolu.
“Namun, kami masih menyelidiki insiden kebakaran tersebut untuk mengetahui fakta yang sebenarnya,” lanjutnya.
Sebanyak 175 tempat penampungan, 40 toko, satu pusat pembelajaran, dan satu sekolah Islam hangus terbakar akibat kebakaran tersebut, sementara 50 tempat penampungan, 30 jamban, dan 15 bilik mandi rusak, menurut kantor pengungsi di tenggara Cox’s Bazar.
Kebakaran tersebut juga menyebabkan 1.200 orang kehilangan tempat tinggal, dan melukai tiga orang lainnya.
Pada tanggal 24 Mei, kebakaran lain telah menghanguskan sekitar 300 rumah di kamp yang sama.
“Kami telah menilai akibat dari insiden tersebut dan bekerja untuk menyediakan tempat tinggal dan dukungan kepada orang-orang yang terkena dampak,” pungkas Rahman.
Pemerintah Bangladesh mengatakan ada sekitar 1,3 juta orang Rohingya yang tinggal di negara Asia Selatan tersebut.
Mayoritas para pengungsi Rohingya melarikan diri dari tindakan keras militer yang brutal di Rakhine, Myanmar pada tahun 2017. Sebagian besar dari mereka ditempatkan di kamp-kamp yang penuh sesak di Cox’s Bazar, tetapi sejak akhir tahun 2020, sekitar 35.000 orang telah direlokasi ke pulau Bhasan Char. (Rafa/arrahmah.id)