(Arrahmah.com) – Sebelumnya perlu diluruskan (karena masih ada yang salah paham), bahwa maqam Ibrahim bukanlah kuburan nabi Ibrahim, tetapi bekas pijakan kaki beliau ketika membangun ka’bah bersama putra beliau Nabi Ismail.
Allah Ta’ala menyebutkan maqam Ibrahim dan menjadikan maqam Ibrahim sebagai tempat salat. Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﺍﺗَّﺨِﺬُﻭﺍ ﻣِﻦْ ﻣَﻘَﺎﻡِ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻣُﺼَﻠًّﻰ
“Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. [QS. al-Baqarah: 125]
Allah Ta’ala menyebutkan terdapat tanda-tanda nyata pada maqam Ibrahim, Allah Ta’ala berfirman,
ﻓِﻴﻪِ ﺁَﻳَﺎﺕٌ ﺑَﻴِّﻨَﺎﺕٌ ﻣَﻘَﺎﻡُ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﺧَﻠَﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﺁَﻣِﻨًﺎ
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) maka dia aman. [QS. Ali Imran: 96-97]
Ibnu Katsir menyebutkan pendapat Mujahid bahwa maqam Ibrahim adalah tanda bekas telapak kaki nabi Ibrahim, beliau berkata,
وقال مجاهد : أثر قدميه في المقام آية بينة
“Bekas kedua telapak kaki Ibrahim pada maqam merupakan tanda-tanda yang nyata.” [Tafsir Ibnu Katsir]
Beberapa keistimewaan dan keajaiban maqam Ibrahim:
- Sebagian ulama menyebut bahwa maqam ibrahim dan hajar aswad merupakan batu dari surga
-
Dari jejak kaki ini, seorang sahabat yang ahli melihat nasab melalui persamaan kami menyebutkan bahwa jejak kami maqam ibrahim sangat mirip dengan kaki Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
-
Maqam Ibrahim terjaga dengan waktu yang sangat lama yaitu ribuan tahun dan tetap terpelihara dengan baik sampai sekarang, sejak dahulu ditaruh begitu saja tanpa pengamanan khusus. Sempat hilang atau dicuri sebentar, akan tetapi segera kembali dengan cepat. Ini bukti penjagaan Allah terhadap maqam Ibrahim yang bentuknya tidak terlalu besar (padahal benda kecil mudah hilang dan tidak terurus)
-
Maqam ibrahim adalah batu, padahal banyak sekali berhala dari batu di sekitar ka’bah, tetapi tidak ada seorang pun yang menyembah maqam Ibrahim sampai sekarang.
[Diringkas dari Sejarah Mekah hal. 105-108]
Catatan:
Dahulunya sangat nampak bekas kaki dan jari-jari kaki sesuai dengan bentuk kaki yang sempurna, akan tetapi karena terlalu sering diusap ulah tangan manusia, bekas tersebut tidak terlihat jelas lagi. Al-Baghawi menjelaskan,
الذي قام عليه إبراهيم ، وكان أثر قدميه فيه فاندرس من كثرة المسح بالأيدي
“(Maqam Ibrahim) adalah tempat berdirinya nabi Ibrahim. Dahulunya terdapat bekas kedua telapak kaki beliau (dengan jelas), tetapi terhapus karena terlalu banyak yang mengusapnya.” [Tafsir Al-Baghawi]
Sumber: Muslim.or.id
(*/arrahmah.com)