JAKARTA (Arrahmah.id) – Gempa dahsyat mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam. Tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korbannya.
Informasi tersebut disampaikan KBRI Rabat dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/9/2023). Gempa berkekuatan awal magnitudo 6,8, menurut Survei Geologi AS (USGS), berlangsung selama beberapa detik.
“KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” tulis KBRI Rabat.
“Delegasi Indonesia di Marakesh yang sedang mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023, juga terpantau aman. KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak,” jelasnya.
Menurut KBRI Rabat, terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal menetap di Maroko.
Mengutip Euronews, warga Maroko memposting video yang menunjukkan bangunan-bangunan menjadi puing-puing dan debu. Bagian tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, juga rusak.
Sejumlah rumah di kota-kota pusat gempa roboh sebagian atau seluruhnya, dan listrik serta jalan terputus di beberapa tempat. Kepala pemerintahan kota dekat pusat gempa mengatakan hal tersebut kepada situs berita Maroko 2M.
Media lokal memberitakan, jalan yang mengarah ke kawasan pegunungan di sekitar pusat gempa macet dengan kendaraan. Jalan juga tertutup akibat runthan bebatuan yang memperlambat upaya penyelamatan.
(ameera/arrahmah.id)