BRUSSEL (Arrahmah.com) – Wakil NATO di Brussel mengatakan bahwa mulai Januari ini Kazakhstan akhirnya menyetujui negosiasi yang ditawarkan NATO dan bergabung dengan para kafirin untuk memerangi mujahidin Imarah Islam Afghanistan dengan segala konsekuensinya.
Kazakhstan mungkin tidak akan mengirimkan tentaranya, namun memberikan bantuan landasan untuk persinggahan kendaraan pengangkut suplai untuk tentara penjajah NATO dan AS di Afghanistan.
Persetujuan ini mengikuti aksi Rusia yang telah lebih dulu setuju untuk memberikan bantuan landasan persinggahan, dengan ini berarti secara otomatis Kazakhstan mendeklarasikan perang terhadap mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
NATO Mengatakan pada Rabu (27/1) bahwa transit kendaraan pengangkut suplai dari negara-negara Eropa menggunakan jalan darat via Rusia dan Kazahkstan akan dimulai beberapa hari mendatang.
Transportasi pengangkut suplai di Rusia dan Kazakhstan dilengkapi dengan berbagai perlindungan untuk menghindari serangan yang mungkin ditemukan.
Partisipasi Rusia dan Kazakhstan dalam perang melawan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan dilakukan demi kebutuhan NATO karena ketidakmampuan NATO menghadang serangan-serangan yang dilakukan mujahidin menargetkan kendaraan pengangkut suplai mereka via Pakistan.
Mereka mengira mujahidin atau sekutunya belum memulai gerak di Kazakhstan.
Namun perlu diketahui, mujahidin Imarah Islam Afghanistan akhir-akhir ini mulai meningkatkan serangan di Afghanistan utara, khususnya provinsi Kunduz, wilayah utama (pintu masuk) jalur pengiriman suplai untuk tentara NATO dan AS via Rusia dan Kazakhstan. (haninmazaya/KC/arrahmah.com)