ASTANA (Arrahmah.id) – Meskipun Rusia menjadi anggota terbesarnya, aliansi militer Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO) tidak akan menjadi pihak dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina, kata Kazakhstan Senin (3/10/2022).
Kazakhstan menyukai integritas teritorial, kesetaraan kedaulatan, dan koeksistensi damai negara-negara dalam kerangka hukum internasional dan prinsip-prinsip PBB, Aibek Smadiyarov, juru bicara Kementerian Luar Negeri negara itu, mengatakan pada konferensi pers mingguan, seperti dilaporkan Anadolu.
Wilayah tanggung jawab aliansi terbatas pada perbatasan yang diakui secara internasional dari negara-negara anggotanya dan karenanya tidak akan menjadi pihak dalam perang tujuh bulan itu, tambahnya.
Sementara itu, pasukan dari negara-negara anggota aliansi melanjutkan latihan di Kazakhstan.
Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan, latihan itu akan berlanjut hingga Jumat di bagian selatan negara itu, dengan partisipasi lebih dari 6.500 personel militer.
Organisasi Traktat Keamanan Kolektif adalah aliansi militer antar pemerintah yang dipimpin Rusia dari enam negara bekas Soviet: Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan, Rusia, dan Tajikistan. (haninmazaya/arrahmah.id)