ASTANA (Arrahmah.com) – Kazakhstan sedang mempertimbangkan undang-undang yang mengawasi ketat para penggunanya. Rencana ini hanya datang beberapa saat setelah sejumlah kelompok HAM menuduh pecahan Uni Soviet atas sensor berlebihan terhadap ruang maya.
Regulasi baru ini merupakan bagian dari usaha pemerintah Kazakhstan untuk menghentikan arus informasi Islam yang mereka tuding meningkatkan kekerasan ekstrimisme di negaranya.
Pekan lalu, pengadilan Kazakhstan menutup akses layanan blogging gratis LiveJournal dan sejumlah situs lainnya lainnya dengan tuduhan “semua akses tersebut telah digunakan oleh para ekstrimis Islam.” Awal tahun ini, pengadilan juga memblokir akses WordPress selama beberapa minggu karena alasan yang sama.
Kepala departemen dalam negeri Kazakhstan menyatakan akan memerangi kejahatan dalam bidang teknologi informasi. Erseri Utegaliyev, menyatakan kepada harian Express-K bahwa warnet-warnet di Kazakhstan disokong oleh para penipu dan ekstrimis.
“Secara mendasar, semua ini bermula di cafe-cafe internet dan itulah mengapa kami saat ini sedang berusaha untuk mengawasi para pengguna internet demi mengetahui waktu mereka bekerja dan IP address yang mereka gunakan,” katanya dalam wawancara yang diterbitkan oleh harian itu hari Kamis pekan lalu, dikutip oleh Telegraph, Senin (29/8/2011).
Menurut laporan tersebut, warung-warung internet diharuskan untuk memasang kamera untuk memonitor para pelanggannya.
Bulan Mei, aksi bunuh diri menggemparkan Kazakhstan. Aksi tersebut merusak sebuah kantor polisi di sebelah barat Kazakhstan. Aksi ini pun merupakan yang pertama kalinya terjadi selama negara itu bercerai dari Uni Soviet. Pemerintah saat ini begitu saja melemparkan kesalahan kepada kelompok-kelompok Islam. (althaf/arrahmah.com)