SOFIA (Arrahmah.com) – Simpatisan partai ultranasionali Bulgaria, Partai Ataka, menggelar unjuk rasa di depan masjid Banya Bashi, Sofia, memprotes pengeras suara masjid yang digunakan untuk menyiarkan Islam di daerah sekitarnya, Balkan Insight melaporkan pada Jumat (20/5/2011).
Bentrokan terjadi saat salah satu pengunjuk rasa mencoba untuk berbuat kerusakan terhadap isi masjid, ungkap kantor berita, BGNES.
Polisi mengatakan bahwa lima petugas terluka dalam insiden itu, dan empat orang yang mengalami cedera segera dibawa ke rumah sakit. Dua dari simpatisan Ataka ditahan.
Para simpatisan Ataka itu dilaporkan berteriak “Hidup Bulgaria!” dan “Orang-orang Turki harus keluar!”, serta melemparkan telur pada jama’ah masjid.
Ataka, yang merupakan satu-satunya sekutu parlemen partai sayap kanan yang berkuasa, GERB, telah mengancam akan menarik dukungan bagi pemerintah jika polisi tidak melepaskan pendukungnya ditahan.
Kelompok hak asasi manusia menuntut penyelidikan menyeluruh atas bentrokan hari Jumat (20/5).
“Hari ini, di depan masjid Sofia, beberapa kejahatan berat itu dilakukan. Insiden tersebut menandai eskalasi xenofobia dan kebencian agama yang semakin mengkhawatirkan yang dipicu oleh formasi politik yang provokatif,” Komite Helsinki Bulgaria menanggapi.
“Semua informasi yang kami dapatkan sejauh ini menunjukkan bahwa Ataka memainkan peran penting dalam bentrokan itu. Jika dalam investigasi diperoleh bukti lainm maka partai ini harus dihapuskan,” lanjut pernyataan Komite, mengutip keputusan Dewan Eropa mengenai bentrokan xenophobia dan rasisme tahun 2008.
Masjid Banya Bashi yang terletak di pusat kota Sofia merupakan bagian dari tiga tempat istimewa di kota tersebut, selain Gereja St Nedelya dan Sinagog Sofia yang satu sama lain hanya berjarak satu meter. (althaf/arrahmah.com)