SANA’A (Arrahmah.com) – Aktivis Yaman dan para kerabat sekitar 90 tahanan yang ditahan di kamp penahanan AS di Teluk Guantanamo telah menggelar aksi protes di luar Kedutaan Besar AS di ibukota, Sana’a untuk menuntut pembebasan para tahanan setelah lebih dari satu dekade berada di penjara yang terkenal sadis tersebut.
Pada Senin (1/4/2013), demonstran dan aktivis hak asasi manusia Abdel Rahman Barman berbicara mengenai kondisi yang sangat mengerikan di fasilitas penahanan yang dijalankan oleh AS, lapor Associated Press. Dua atau tiga tahanan asal Yaman saat ini terlibat dalam aksi mogok makan di penjara Guantanamo.
Mereka adalah bagian dari sekitar 33 tahanan yang melancarkan aksi mogok makan. Ketiganya harus dirawat di rumah sakit karena terserang dehidrasi.
Tahanan Guantanamo mengatakan mereka ditolak saat meminta air minum, dan temperatur AC di dalam sel sengaja direndahkan sebagai bagian dari hukuman sementara mereka melakukan aksi mogok makan.
Sumber militer AS membantah laporan tersebut dan mengklaim bahwa mereka selalu menawarkan air minum di dalam sel tahanan.
Kelompok terbesar dari tahanan yang berada di Guantanamo berasal dari Yaman. Sebagian besar ditangkap di Afghanistan setelah AS melancarkan invasinya pada 2001 di negeri kaum Muslimin tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)