JAKARTA (Arrahmah.com) – Imam dan khatib Departemen Waqaf Gaza menjelaskan bahwa dalam rangka mengarungi tantangan-tantangan perjuangan menghadapi Israel, kaum Muslimin Palestina memulainya dari diri sendiri dengan mempersiapkan generasi penerus yang mumpuni.
“Yang pertama tentu sudah selayaknya kami mulai dari diri kami dulu, kami mempersiapkan generasi yang beriman dan bertaqwa untuk menjadi mujahid-mujahid di jalan Allah hingga kami diberi kemenangan oleh Allah. ” ungkap Syaikh Mahmud Hashem Anbar kepada arrahmah.com, Jakarta beberapa waktu lalu (11/6).
Lebih dari itu, menurut Syaikh Mahmud, dilanjutkan dengan support dari faktor luar Muslim Palestina berupa dukungan spiritual, moral, ataupun material.
“Kemudian untuk eksternalnya kami meminta dukungan dari kaum Muslmin lainnya, terutama dukungan do’a, dan dukungan lainnya seperti yang diwajibkan oleh Allah dalam firmannya di surat al Anfal : 60 dan dan dukungan menginfaqkan rizkinya, serta sudah menjadi kewajiban bersama bagi kita untuk mempersiapkan segala potensi yang ada untuk menakutkan musuh-musuh Allah .” bebernya.
Dosen tafsir Qur’an dan Sunnah Universitas Gaza ini juga menjelaskan, apabila disuatu saat Palestina memerlukan dukungan Militer, hal tersebut akan diumumkan oleh Palestina, karena memang menurutnya hal tersebut tidak akan terelakkan.
“Jika nanti diperlukan dukungan tentara. Maka, kami akan meminta dukungan tentara. Sebagaimana kita ketahui, Zionis Israel mencaplok tanah palestina dengan kekuatan militer. Maka. kami berkeyakinan bahwa membebaskan Palestina juga hanya bisa dilakukan dengan kekuatan Militer. InsyaAllah dengan kekuatanlah kita bisa membebaskan Palestina,”lontar Syaikh Mahmud
Seakan ingin memberikan semangat kepada kaum Muslimin, Syaikh Mahmud sempat menceritakan bahwa kekuatan militer zionis bukanlah hal yang perlu ditakuti tidak akan dikalahkan, justru menurutnya sebaliknya. Berdasarkan pengalaman di Gaza, ketaqwaan mengalahkan mitos militer israel.
“Sesungguhnya kita ketahui, Israel mempunyai senjata-senjata yang luar biasa dan canggih dan Israel juga pernah menguasai Gaza,akan tetapi dapat kami usir, ini adalah fadhilah dari para Mujahidin dengan keihklasan dan kesabaran dapat mengusir Israel dari dalam Gaza.”tutur anggota Rabhitoh ulama Gaza ini.
Umat islam di Palestina, menurut Syaikh Mahmud Gaza sendiri merupakan elemen vital dalam rangka membebaskan palestina yang tidak bisa dipidahkan. “Gaza akan terus kita perjuangkan, karena Gaza memang bagian dari Palestina yang merdeka, Karena Israel dengan Gaza itu bagaikan negara dalam negara, jika kita lihat lebih luas Masjidil Aqsho di dalam nya ada polisi Palestina, namun diluarnya dijaga oleh tentara Israel. Gaza juga akan menjadi pos perjuangan kita bersama untuk mengembalikan Palestina merdeka.” Ujarnya.
Lebih-lebih dengan Tepi barat, yang menurutnya unsur terpenting pula dalam rangka membebaskan Palestina. Pasalnya, di sanalah bersemayam tempat suci ketiga kaum Muslimin, Masjid al Aqsho.
“Dengan keberadaan al-Aqsho di west bank (tepi barat) ini menjadi starting point kita, dan ini menjadi argumen kita yang paling kuat untuk membela palestina. Karena membebaskan Al Aqsho adalah kewajiban Muslimin dimanapun mereka berada. Dan Kita berjuang bukan karena Ashobiyah (fanatik golongan/kelompok) tetapi karena al-Aqsho yang merupakan milik kaum Muslimin seluruhnya.” Ucap Syaikh Mahmud. (bilal/arrahmah.com)