SOLO (Arrahmah.com) – Kaum Muslimin memenuhi ruangan Masjid Baitul Makmur Solo Baru untuk mengikuti bedah buku “Ulama Syiah Menghujat Syiah” karya Mullah Ahmad Kasravi, Ahad (23/3/2014). Acara yang diprakarsai oleh Majelis Mujahidin ini menghadirkan 3 pembicara, yaitu ustadz Muhammad Thalib, ustadz Irfan S. Awwas, dan ustadz DR. Muinnudinilah Basri. Namun, karena berhalangan hadir, DR. Muinnudinillah Basri digantikan dengan DR. Yadi Purnomo, dosen psikology pasca sarjana UMS.
Paparan pertama disampaikan oleh DR. Yadi Purnomo secara singkat. Selain membahas tentang metode penulisan buku tersebut, ia juga menjelaskan bahwa Syiah adalah sebuah pemahaman yang dibangun atas mitologi dan kerusakan berfikir orang-orang Syiah itu sendiri, sebagaimana yang ditulis oleh penulis buku.
Kemudian, pembicara kedua, ustadz Irfan S. Awwas selaku penyelaras buku tersebut, berbicara menjelaskan tentang siapa penulis dan isi dari buku tersebut. Dia menilai bahwa penulis buku mengungkap kesesatan Syiah dengan analisa rasional. Salah satu yang dicontohkannya adalah ketika membantah perayaan hari besar Syiah, Ghadir Khum yang dilaksanakan tiap tahun. Dijelaskan oleh penulis bahwa perayaan tersebut sejatinya tidak ada, karena tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alahi wa sallam dan tidak dilaksanakan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib yang dianggap sebagai imam yang mereka agung-agungkan. Kalaupun perayaan itu ada, tentu saja sahabat Ali Radhiyallau ‘anhu juga merayakannya.
Pembicara ketiga yang juga sebagai penerjemah buku tersebut, ustadz Muhammad Thalib yang menerangkan bahwa Syiah itu gabungan dari 7 agama yang berbeda. Dari agama Yahudi, Nashrani, dan agama dari Persia. Kemudian mengadopsi paham Manu yang mengaggap kekuasan penuh di tangan raja, paham Zoroaster yang menjadikan harta dan wanita sebagai milik bersama, dan agama yang suka memberontak. Terakhir, dicampur dengan pemikiran-pemikiran yang ada dalam Islam. Di samping itu juga dicontohkan bagaimana orang Syiah memanipulasi hadits, sehingga banyak hadits-hadits palsu yang tersebar.
Sebelum acara yang dijadwalkan berakhir pukul 11.30 tersebut, lewat satu pertanyaan yang diajukan moderator, masing-masing pembicara dengan tegas menyatakan bahwa Syiah itu sesat dan bukan bagian dari Islam.
“Saya sebagai pribadi, memang dididik di pesantren selama 18 tahun, saya berkeyakinan bahwa Syiah itu sesat. Bagi saya, sulit untuk menjadi syiah.” Kata DR. Yadi Purnomo
Ustadz Irfan S. Awwas mengatakan,”Semua Syiah adalah Rafidhah. Semua syiah ekstrim. Syiah keluar dari Islam, Syiah keluar dari jamaah kaum muslimin.”
Dan Ust.adz Thalib sebagai penjawab terakhir, setelah bercerita pengalamannya berdebat dengan orang-orang Syiah juga mengatakan bahwa Syiah itu kafir. “Semua Syiah bukan Islam, kafir.” tegasnya.
(azm/kiblat.net/arrahmah.com)