MEDAN (Arrahmah.com) – Bentrokan antara aliansi Forum Umat Islam (FUI) dengan polisi pecah di Jalan Masjid, Medan Jum’at (15/11/2013). Insiden terjadi saat kaum Muslimin melakukan aksi protes menolak keberadaan bangunan Hermes Place karena membahayakan masjid At Taqwa yang berada tepat disampingnya.
Tembok bangunan Hermes Place yang posisinya disebelah masjid At Taqwa Polonia Medan, dinilai menjadi ancaman karena kontruksinya bermasalah. Jika temboknya runtuh maka akan jatuh mengenai masjid dan madrasah disampingnya.
“Kita aksi damai tapi ternyata direspon dengan anarkis oleh aparat, kita ditembaki dengan gas air mata, kasian banyak ibu-ibu dan anak-anak yang terkena gas air mata,” ujar Emir salah seorang peserta aksi kepada Suara Islam Online.
“Bahkan saat warga berlindung didalam masjid, polisi menahan warga lainnya yang ingin memberikan suplai makanan dan obat-obatan, 2 orang terluka parah dan banyak yang kesakitan terkena gas air mata,” tambah Emir.
Sebelumnya pada Ahad (13/10/2013) lalu kekhawatiran warga sudah terbukti ketika bangunan Hermes rubuh menimpah atap masjid saat ada angin kencang. Wargapun sudah melaporkan masalah ini kepada pihak berwenang namun pemilik gedung bersikap egois dan meminta masjidnya yang digeser.
“Pemilik Hermes mafia cina kafir yang arogan, mereka maunya masjid yang digeser, kita tidak mau dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan pun sudah menyatakan masjid tidak boleh digeser dengan alasan bisnis,” kata Emir.
Selain karena bangunan tak berizin itu dinilai rawan bagi warga sekitar dan jamaah masjid, rumah warga sekitar juga sering kebanjiran dengan keberadaan bangunan tersebut.
Aliansi FUI mengancam akan tetap merubuhkan bangunan yang tidak disertai IMB ini jika Pemkot Medan tidak mengeksekusi bangunan yang menurut mereka menyalahi perda.
Gedung entertainment Hermes Place dibangun awal 2011 dengan sarana hiburan berupa teather, kolam renang, dan hiburan lainnya. Awal 2012 pembangunan dilanjutkan di sisi masjid dengan perencanaan jembatan penghubung yang akan melintasi masjid dan gedung yayasan sekolah At-Taqwa.
Protes pembangunan gedung ini sudah berkali-kali dilayangkan. Tapi, Pemkot Medan dianggap tidak tegas atas penyalahgunaan izin dan pelanggaran Perda tentang gedung hiburan itu.
(azm/arrahmah.com)