JAKARTA (Arrahmah.com) – Peneliti INSISTS Nirwan Syafrin mengatakan tidak semua yang dibawa oleh kaum liberal adalah sesuatu yang rasional. “Kalau menurut saya isu pluralisme agama sangat sulit diterima semua akal sehat. Sekarang buat apa orang Kristen dan orang Islam capek-capek berdakwah jika semua agama itu sama. Buat apa pula Rasulullah mati-matian berdakwah jika semua agama sama,” katanya kepada Eramuslim.com, Rabu (14/12).
Maka Nirwan mengatak julukan yang pas disematkan kepada kelompok liberal adalah kelompok yang menghina akal sendiri.
“Makanya saya bilang mereka sedang menghina akal sendiri. Termasuk ketika mereka mengatakan akal tidak bisa menerima kebenaran. Padahal di satu sisi mereka suka sekali menyanjung-nyanjung akal. Dalam Islam, ada yang bisa diterima akal ada yang tidak,” kata menantu Ketua MUI, KH. Kholil Ridwan ini.
Klaim kaum liberal sebagai kelompok pembaharu pun masih bisa diperdebatkan. Karena apa yang mereka bawa tidak lebih dari pengulangan Sejarah Kristen di Barat. Mereka ingin mentransformasikan pengalaman Kristen di barat untuk diterapkan dalam dunia Islam.
“Mereka ingin mengkristenkan Islam. Jadi seakan Islam itu agama tanpa syaraiat, mereka kan anti sekali terhadap syariat. Dan itu terjadi di Kristen hingga Kristen banyak terpecah dalam aliran-aliran,” tukasnya
Nirwan bersyukur bahwa tradisi keilmuan Islam di masyarakat masih berjalan, meski hal itu harus lebih ditingkatkan.
“Maka itu saya fikir kenapa mereka tidak berhasil, karena Islam memiliki tradisi ilmu yang kuat. Termasuk kajian-kajian di majelis ta’lim yang terus ada di masyarakat. Menurut saya kita harus kembali ke tradisi ilmu, dan upaya ini harus terus berjalan,” jelasnya panjang lebar. (era/arrahmah.com)