JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Kaukus Myanmar Parlemen Asean, Eva Kusuma Sundari mengutuk dan menyesalkan pembunuhan muslim Rohinya yang terjadi di Arakan Myanmar.
“Sebagai Ketua saya menyesalkan dan mengutuk kejadian pembunuhan para muslim Rohinya yang terjadi di Arakan Myanmar. Bagaimana kedatangan Madame Clinton ke Myanmar membius media internasional sehingga kejadian kejahatan kemanusiaan tidak penting dan seolah ditoleransi?,” kata Eva dalam siaran persnya seperti dirilis Tribunnews.com, Minggu (15/7).
Di saat yang sama kata Eva, pihaknya menyesalkan pula penyelesaian yang ditawarkan Presiden Than Sein yang sama sekali tidak mencerminkan semangat National Reconciliation sebagaimana dikampanyekan sebagai salah satu agenda demokratisasi di Myanmar.
“Walau banyak migran yang baru datang dari Bangladesh, tapi para pendahulu suku tersebut sudah mendiami wilayah Myanmar lebih dari 3 generasi. Sehingga, penyelesaian yang adil adalah pengintegrasian atau pemberian status kewarganegaraan kepada mereka secara selektif,” jelasnya.
Eva juga menuntut ASEAN dan PBB bersuara dan melakukan tindakan-tindakan khusus berupa perlindungan dan tuntutan penghentian tindakan kekerasan terhadap kelompok etnis Rohinya dan menekan pemerintah Myanmar melakukan upaya penyelesaian politik.
“Ini ironis karena kebijakan penghapusan sanksi larangan investasi dan bisnis keuangan di Myanmar oleh pemerintah AS justru disambut sikap konservatisme oleh kelompok militer garis keras dan bila kecenderungan ini berlanjut, memberikan resiko serius bagi perjalanan demokratisasi di Myanmar,” pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)