Ingatlah ! Bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan berjihadlah kalian karena Allah dengan sebenar-benar jihad. Dan akhirnya dengan izin Allah kita akan bertemu… kita akan bertemu di atas kekuasaan negara Islam atau kita akan kembali bersama-sama menuju pintu-pintu DARUS SALAM “Jannah”.
Wasiyat DR. Umar Abdurrahman Kepada Umat Islam Mesir dan Umat Islam di Seluruh Dunia Permulaan bulan Syawwal 1413 H – Maret 1993 M.
بسم الله الرحمن الرحيم
KATAKAN KEPADA KEDZOLIMAN… TIDAK !
سَيِّدُ الشُّهَدَاءِ : حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبْ ، وَرَجُلٌ قَامَ إِلَى إِمَامٍ جَائِرٍ فَأَمَرَهُ وَنَهَاهُ .. فَقَتَلَهُ
“Penghulu syuhada adalah Hamzah bin ‘Abdul Muttholib, dan lelaki yang berdiri di depan pemimpin yang jahat, lalu ia memerintahnya dan melarangnya… kemudian ia dibunuhnya.”
Wahai orang-orang Islam Mesir yang perwira! Aku merasa bahwa ajalku telah dekat, dan sebentar lagi aku akan bertemu dengan Allah, maka aku harus membuat wasiyat. Karena itu maka aku persembahkan wasiyat ini :
Kepada kalian wahai orang-orang yang paling aku cintai…
Kepada kalian wahai keluargaku dan kerabatku…
Kepada kalian wasiyat aku tulis dari relung hatiku yang paling dalam karena berharap (dapat melihat) wajah Robku…
Kepada kalian wasiyat ini kutulis dengan bercampur air mataku, dan aku berharap bila wasiyat ini tertulis dengan darahku…
KATAKAN KEPADA KEDZOLIMAN… TIDAK !
Katakanlah wahai ulama Mesir… Tidak !
Tidak… karena syari’at kita telah hilang tujuh puluh tahun lamanya
Tidak… kepada setiap orang yang mengatakan bahwa syari’at Isam itu telah berlaku di Mesir
Di manakah syari’at di dalam undang-undang sekuler?
Di manakah syari’at dalam perekonomian dengan system riba?
Di manakah syari’at di media massa yang diumbar?
Di manakah syari’at perdamaian, peperangan, pendidikan dan hukum?
Jika tidak ada syari’at tidak berlaku bagi kalian dalam semua hal ini… Maka kalian bukanlah pemimpin kami… dan sekali-kali kami tidak akan mendengar dan taat kepada kalian.
KATAKAN WAHAI PEMIMPIN MESIR YANG MULIA… TIDAK !
Tidak… untuk kediktatoran satu orang, satu partai dan satu pendapat…
Tidak… untuk mengekor secara hina kepada undang-undang negara yang congkak. Dan kini telah tiba saatnya menjalankan syari’at Ilahiyah Robbaniyah
Tidak… untuk selama dua belas tahun tunduk pada undang-undang teroris…
Tidak… untuk pengadilan militer yang batil dan penangkapan secara serampangan yang lalim…
Tidak… untuk pelecehan hak-hak kaum muslimin dan seluruh yang disaksikan oleh semua yayasan yang telah ditunjuk pada setiap waktu…
KATAKAN WAHAI HAKIM MESIR… TIDAK !
Tidak… kita tidak mau menjadi hakim yang membawa masuk neraka, akan tetapi hakim yang membawa masuk ke dalam Jannah dengan izin Allah.
Tidak… kami tidak akan menghukum para pemuda Mesir yang baik kecuali dengan keadilan yang telah diturunkan oleh Allah… “Apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (QS An Nisaa, 4 : 58). “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah.” (QS Al Maidah, 5: 49).
Bukan termasuk golongan kami orang yang mendzolimi para pemuda, bukan termasuk golongan kami orang yang menjatuhkan hukuman mati kepada mereka… bukan golongan kami orang yang menjilat penguasa mereka dengan kemurkaan tuan dan pelindung mereka (Alloh).
KATAKANLAH WAHAI SEBAIK-BAIK TENTARA DI MUKA BUMI… TIDAK !
Tidak… kita tidak akan berperang kecuali di jalan Allah. “Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah…”. (QS An Nisaa, 4: 76).
Tidak… kita tidak akan berperang di jalan Amerika dan antek-anteknya. “… dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut …” (QS An Nisaa, 4: 76).
Tidak… cukup bagi kita hancurnya Irak.
Tidak… cukup bagi kita diabaikannya kaum muslimin di Bosnia.
Tidak… kita tidak akan mempercayai pernyataan Amerika bahwa Iran dan Sudan telah menlindungi Teroris.
Tidak… kita tidak akan mau diperalat oleh Robin yang telah menebar kebohongan, bahwasanya marabahaya yang sebenarnya itu datang dari para fundamentalis. Maka di manakah penjajah-penjajah Yahudi kalau begitu ? di manakah penjahat-penjaha Serbia kalau begitu ? apakah mereka yang disebut manjaga perdamaian ? atau mereka itu para pembawa kasih sayang ? !!!
KATAKAN WAHAI PENDUDUK MESIR YANG PERWIRA… TIDAK !
Tidak… kami bukanlah penduduk mayoritas yang bisu… akan tetapi kami adalah penduduk yang melakukan kudeta dengan izin Allah, kami adala penduduk yang melakukan kudeta di Idku dan Abu Hamad dan Qolyub, kudeta di Kairo, As-yud dan Aswan. Maka janganlah berpura-pura menangis atas kefakiran dan kelaparan yang menimpa kami wahai para penguasa… dan tunjukkanlah jaminan harta kalian … dan katakanlah jikalau kalian memang orang yang mulia yang bersih tangan, dari mana kalian miliki ratusan juta dolar ? !!!
Katakanlah… kami tidak berserikat dalam memerangi ahli tauhid, maka berapa banyak kami saksikan dengan mata kepala kami bahwa kalian membantai orang-orang yang sedang sholat di rumah-rumah Allah (masjid) ?!!!
Kami tidak akan mengantarkan jenazah para pembantai kaum muslimin, akan tetapi kami akan menghantar jenazah para pemuda yang mati dalam keadaan berwudlu yang hidupnya diakhiri dengan sholat dan shoum, dan akhir perkataannya adalah “Laailaaha Illallah”.
Tidak… kami tidak akan diam membisu setelah hari ini, karena telah berlalu kebisuan kuburan…
KATAKANLAH WAHAI MUJAHID MESIR… TIDAK !
Janganlah kalian melemah lantaran musibah yang menimpamu di jalan Allah, dan janganlah kalian merasa loyo dan dan janganlah kalian mau tunduk. “Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderita kesakitan, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan…” (QS An Nisaa, 4: 104) “Balaslah mereka seperti yang mereka lakukan terhadap kalian, maka jika mereka melampaui batas terhadap kalian setelah itu maka ketahuilah bahwasanya Allah penolong kalian.”
ذَلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ الله
“Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya…” (QS 22: 60)
Goncanglah keputusan-keputusan para hakim, dengan seraya membacakan ayat:
فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
“… maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.” (QS 20: 72)
Hancurkanlah para algojo di ruang-ruang penyiksaan dengan senantiasa mengatakan,”Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang menyiksa orang lain di dunia.”
Optimislah kalian bahwa anncaman-ancaman Fir’aun ini demi Alloh merupakan akhir tanda-tanda keputus asaan dan awal dari datangnya pertolongan dari Allah. Tetap teguhlah kalian keputusan-keputusan hukum yang biadab, karena sesungguhnya darah para syuhada’ yang bersabar itulah yang menuliskan kemenangan untuk ummat ini.
DAN INILAH AKU KATAKAN BERSAMA KALIAN… TIDAK !
Tidak… Aku katakan tidak kepadamu wahai Mubarok, begitu pula kepada pemerintahanmu, tentara-tentaramu, tiang-tiang gantunganmu, besi-besimu dan nerakamu ….. tidak ada kejayaan sesaat pun bagi negaramu yang diktator, hanyasanya kejayaan itu untuk negara Islam sampai hari kiamat.
Ingatlah ! wahai musuh-musuhku buatlah makar untukku atau kalian tidak mau membuat makar untukku. Karena jikalau aku diusir maka hijrah adalah jalan yang ditempuh oleh nabi sang kekasih, jikalau aku dipenjara maka sesungunya nabi Yusuf yang mulia pun dipenjarakan, dan jikalau aku disembelih maka sungguh Yahya As Syayyid Al Jusur juga disembelih.
Ini adalah akidahku dan risalahku, jikalau aku khiyanati sungguh rugilah perniagaanku, padahal atas karunia Alloh aku telah memilih “melaksanakan amanah” ini sejak dari dahulu. Maka tentukanlah pilihan untuk diri kalian dari mulai sekarang karena sekaranglah waktu penentuan pilihan itu.
Demi Allah wahai Mesir… sungguh aku sangat senang darahku mengalir dengan deras tumpah karena Allah di atas tanahmu, dan aku senang bila yang mensholatiku nanti orang-orang yang paling suci dari anak-anak bangsamu, dan yang memikulku ke kuburan adalah sebaik-baik lelakimu, maka pada saat itu aku berjalan menuju Allah yang Maha Mulia dengan tenang dan kalian wahai para mujahidin berjalanlah menyusuri jalan yang paling suci.
Ingatlah ! Bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan berjihadlah kalian karena Allah dengan sebenar-benar jihad. Dan akhirnya dengan izin Allah kita akan bertemu… kita akan bertemu di atas kekuasaan negara Islam atau kita akan kembali bersama-sama menuju pintu-pintu DARUS SALAM “Jannah”.
Semoga Allah menerima semua amalku dan amal kalian.
Wassalaamu ‘Alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Aku mengharap selalu do’a dari kalian
Saudaramu,
( Umar Abdurrahman ) Permulaan bulan Syawwal 1413 H – Maret 1993 M.