CHRISTCHURCH (Arrahmah.com) – Ketika dunia mulai pulih dari serangan teroris pada Jum’at (15/3/2019) yang menewaskan 50 orang di Selandia Baru, Afghanistan masih berduka atas meninggalnya Daoud Nabi, seorang Muslim dengan wajah yang teduh dan taat. Dia terbunuh di tangan seorang teroris berdarah dingin bersama dengan 50 jama’ah di Christchurch.
Mantan pengungsi Afghanistan berusia 71 tahun tersebut merupakan salah satu anggota pendiri Masjid Al-Noor, masjid yang diserang dengan brutal oleh seorang teroris.
Daoud berdiri di pintu masuk masjid untuk menyambut kaum Muslimin yang akan melaksanakan shalat Jum’at. Dalam video siaran langsung yang tersebar di Facebook, Nabi terlihat menyambut hangat Brenton Tarrant, teroris berusia 28 tahun, dan menyapanya dengan kata “Hello Brother”, namun balasan atas sapaannya adalah iga buah peluru mematikan yang bersarang di tubuhnya.
Ucapan sederhana dari Nabi dalam menghadapi kematian ini telah menyentuh ribuan orang di seluruh dunia.
Kata-kata terakhirnya ‘Hello Brother’ telah menjadi trending topik di Twitter, banyak yang membuat hastag serupa dalam bahasa Inggris, Arab, Pashto, Persia, Turki, dan bahasa lainnya.
“Tarrant ingin menghentikan #Islam, tetapi dia membuat lebih banyak pahlawan Islam bermunculan, dia menunjukkan kepada kita wajah jelek #Islamofobia dan penyakit yang ada pada diri mereka yang sakit #ChristchurchTerrorAttack #HelloBrother,” tulis salah satu pengguna Twitter.
“Kata-kata terakhir dari jiwa yang suci dan dipenuhi dengan iman yang damai. #HelloBrother,” tulis pengguna Twitter lainnya.
Daoud Nabi melarikan diri dari penjajahan Soviet di Afghanistan dan berlindung di Selandia Baru sekitar empat dekade lalu. Dia adalah kepala komunitas kecil Muslim Afghanistan di sana.
Salah satu dari empat putranya, Omar Nabi, mengatakan kepada BBC di Afghanistan, ayahnya selalu melayani masyarakat terutama para imigran. “Dia tidak pernah meminta atau mengharapkan imbalan apa pun, dia akan selalu berusaha memenuhi kesejahteraan mereka.”
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani pada Ahad (17/3) menulis sebuah tweet melalui akun pibadinya, “Hari ini, saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga Haji Mohammad Daud Nabi dan Matiullah Safi. Mereka menjadi syuhada’ dalam serangan masjid di Christchurch, Selandia Baru. Saya menawarkan bantuan kepada keluarga-keluarga yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai dengan cara apa pun. ”
Kedutaan Besar Afghanistan di Selandia Baru mengatakan bahwa seorang pria Afghanistan lainnya berusaha mencegah teroris memasuki Masjid Linwood.
“Seorang pria asal Afghanistan, Abdul Aziz, yang berada di dalam Masjid Linwood ketika seorang teroris menyerang masjid tersebut, menjadi pahlawan karena menghadapi pria sang teroris, mengejarnya dan mencegah lebih banyak korban.
“Abdul Aziz tidak bersembunyi ketika penembak memasuki Masjid Linwood dan menembak para jama’ah shalat Jum’at di dalamya. Sebaliknya, dia mengambil benda pertama yang bisa dia temukan, berupa mesin kartu kredit, dan berlari keluar berteriak menantang teroris tersebut ‘come here!’.”
Imigran Muslim dari Pakistan, India, Afghanistan, dan negara-negara lain banyak yang menjadi korban atas serangan teroris ini. (Rafa/arrahmah.com)