GAZA (Arrahmah.id) – Kasus pertama virus polio menular ditemukan pada seorang bayi di Gaza, kata kementerian kesehatan Palestina pada Jumat malam (16/8/2024) sementara lembaga-lembaga kemanusiaan mendesak penghentian pertempuran untuk melaksanakan kampanye vaksin.
Daerah kantong padat penduduk yang telah bebas polio selama 25 tahun ini telah terjerumus ke dalam bencana kemanusiaan akibat serangan ‘Israel’ selama berbulan-bulan yang telah menghantam layanan publik seperti instalasi air dan pengolahan limbah.
Sementara itu, para negosiator bertemu di ibu kota Qatar Doha, pada Jumat (16/8) untuk menuntaskan perjanjian gencatan senajata Gaza sementara ‘Israel’ terus mengecam daerah kantong Palestina itu.
Para pejabat AS, Mesir, dan Qatar mengatakan pembicaraan tersebut konstruktif dan dalam “cara yang positif” dan mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang di Kairo.
Hal ini terjadi ketika apa yang disebut “zona aman” di Jalur Gaza semakin menyusut, saat pasukan ‘Israel’ pada Jumat pagi (16/8) memerintahkan evakuasi Deir Al-Balah dan Khan Younis di Gaza tengah.
Pejabat kesehatan Gaza melaporkan secara terpisah pada Kamis (15/8) bahwa lebih dari 40.000 orang telah tewas setelah lebih dari 10 bulan perang ‘Israel’ di jalur itu.
‘Israel’ terus melancarkan serangannya ke Gaza. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya enam warga Palestina tewas pada Kamis malam (16/8) dalam serangan udara ‘Israel’ terhadap sebuah rumah di Jabalia di wilayah utara jalur tersebut.
Pasukan ‘Israel’ sebelumnya menyerang sasaran di kota selatan Rafah dan Khan Yunis. (zarahamala/arrahmah.id)