AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Dokter militer Amerika mengatakan bahwa jumlah kasus bunuh diri di kalangan pasukan salibis AS melonjak hingga 80 persen setelah invasi Irak.
Sebelum tahun 2003, persentase kasus bunuh diri pasukan AS dibawah tingkat kasus bunuh diri warga sipil, dan mulai meningkat pada tahun 2004, satu tahun setelah invasi pimpinan AS ke Irak, berdasarkan artikel anilisa dokter militer itu, yang dilampirkan di jurnal Inggris berjudul Injury Prevention pada hari Kamis (1/3).
Pada tahun 2008, 140 Angkatan Darat AS bunuh diri, jumlah yang mencerminkan peningkatan 80 persen dari 2004, tingkat kasus bunuh diri juga lebih tinggi dibandingkan kasus dari warga sipil, dikutip dari artikel pada jurnal tersebut.
“Peningkatan ini, belum pernah terjadi sebelumnya lebih dari 30 tahun dari catatan Angkatan Darat AS, menunjukkan bahwa 30 persen bunuh diri terjadi pada 2008 mungkin terkait dengan pasca peristiwa 2003 setelah komitmen utama para pasukan ke Irak, disamping operasi yang sedang terjadi di Afghanistan,” kata artikel tersebut.
Tercatat bahwa lebih dari seperlima semua pasukan salibis yang bertugas aktif menderita beberapa gangguan mental.
Berdasarkan tiga penelitian yang berbeda dipublikasikan di Jurnal Kesehatan Publik Amerika pada Januari lalu, bahwa banyak para anggota militer AS dan para veteran menderita with Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Patologi Sosial (gangguan-gangguan kejiwaan –red), depresi atau konsekuensi akibat perang di Irak dan Afghanistan.
Salah satu penelitian menyatakan bahwa lebih dari 600 veteran AS yang kembali dari Irak atau Afghanistan menderita PTSD atau Patologi Sosial juga kecanduan alkohol. (siraaj/arrahmah.com)