MUZAFFARABAD (Arrahmah.com) – Para pejabat Pakistan mengevakuasi lebih dari 50 warga Cina yang bekerja di dekat perbatasan Kashmir, kata pihak berwenang Rabu (31/7/2019), setelah pertempuran dengan India menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Sejumlah warga Cina ini merupakan pekerja bendungan yang sedang dibangun di Kashmir Pakistan di sepanjang pertemuan sungai Neelam dan Jhelum ketika penembakan mendorong pihak berwenang untuk memindahkan para pekerja Selasa malam (30/7), menurut Akhtar Ayub dari otoritas manajemen bencana setempat.
Pejabat lokal lainnya Raja Shahid Mahmood mengatakan keputusan itu dibuat setelah pasukan keamanan India melepaskan tembakan “sembarangan yang menewaskan tiga orang termasuk seorang wanita dan seorang anak dan melukai 31 lainnya selama 24 jam terakhir.”
Ketegangan tetap tinggi dengan musuh bebuyutannya India setelah kedua tetangga bersenjata nuklir melancarkan serangan udara tit-for-tat pada Februari menyusul pemboman bunuh diri di Kashmir India yang diklaim oleh kelompok yang bermarkas di Pakistan.
Sejak itu ketegangan diplomatis mereda, tetapi penembakan antara kedua sisi melintasi perbatasan de-facto yang membelah Kashmir terus berlanjut.
Insiden terbaru terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memicu kegagalan politik di India pekan lalu dengan mengklaim selama pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan bahwa pemimpin India Narendra Modi telah memintanya untuk menengahi dalam perselisihan Kashmir.
India dengan keras membantah bahwa Modi telah mengajukan permintaan semacam itu, dengan mengatakan masalah Kashmir harus diselesaikan secara bilateral antara kedua negara. (Althaf/arrahmah.com)