KASHMIR (Arrahmah.com) – Ratusan sekolah diperintahkan untuk ditutup tanpa batas watu di Kashmir, Rabu (2/11/2016), setelah kekerasan bergejolak antara pasukan keamanan India dan Pakistan di wilayah yang disengketakan, yang menyebabkan 4 warga sipil tewas.
Pihak berwenang di bagian India yang diduduki mengatakan bahwa hampir 300 sekolah diliburkan ssejak Rabu pagi setelah delapan warga sipil tewas dalam serangan mortir di sepanjang perbatasan yang sangat militeristik di wilayah Jammu, negara bagian Jammu dan Kashmir.
Polisi pada Selasa (1/11) mengatakan bahwa sebanyak 21 orang telah ditangkap dan 20 orang lainnya ditahan untuk diintrogasi terkait dengan pembakaran sekolah-sekolah, khususnya di Kashmir selatan.
Setidaknya 27 sekolah telah dibakar oleh orang tak dikenal dalam dua bulan terakhir di Lembah tersebut.
Sebagian besar sekolah yang dibakar itu adalah berada di Kashmir Selatan, yang merupakan pusat kerusuhan yang sedang berlangsung yang dipicu oleh pembunuhan komandan Hizbul Mujahidin yang berusia 21 tahun, Burhan Wani, pada 8 Juli.
Delapan warga sipil, termasuk dua anak, tewas pada Selasa (1/11) ketika tembakan mortir menghantam dua lokasi di sektor Samba dan Rajouri.
Pada Senin (31/10), pihak berwenang Pakistan mengatakan bahwa enam warga sipil, termasuk seorang gadis kecil berusia 18 bulan, tewas di tembak oleh pasukan keamanan India yang beroperasi di Jammu.
Islamabad memanggil seorang diplomat senior India untuk memprotes pembunuhan tersebut.
(ameera/arrahmah.com)