TEL AVIV (Arrahmah.id) — Komandan Angkatan Darat pada Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Mayor Jenderal Tamir Yadai, tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Yadai ini diajukan saat perang masih berkecamuk antara militer Tel Aviv dan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
Dilansir The Times of Israel dan Jerusalem Post (4/9/2024), militer Israel mengumumkan bahwa Yadai akan mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan pribadi, yang tidak disebutkan lebih lanjut.
Yadai telah menjabat sebagai Komandan Angkatan Darat Israel selama tiga tahun terakhir.
Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, menurut militer Tel Aviv, telah menyetujui pengunduran diri Yadai.
Pengunduran diri Yadai diperkirakan akan berlaku secara efektif dalam beberapa pekan mendatang, setelah pejabat pengganti dirinya ditetapkan. Sejauh ini belum jelas siapa yang akan menggantikan Yadai.
Ditambahkan oleh militer Israel dalam pernyataannya bahwa Yadai akan cuti untuk sementara waktu, kemudian mengajukan pencalonan untuk “jabatan penting” dalam militer Tel Aviv.
Pengunduran diri Yadai ini diajukan saat Staf Umum IDF beberapa waktu terakhir berada dalam kondisi siaga tinggi karena perang yang berkecamuk di Jalur Gaza, juga adanya perundingan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan, dan perubahan-perubahan lainnya yang diantisipasi oleh militer Israel.
Sosok Yadai dianggap sebagai calon Wakil Kepala Staf IDF di masa depan. Namun menurut penilaian, Wakil Kepala Staf IDF saat ini, Mayor Jenderal Amir Baram, belum akan menyelesaikan masa jabatannya dalam waktu dekat.
Yadai sendiri merupakan seorang petinggi militer Israel yang sangat dihormati, di mana dia memulai pengabadiannya pada IDF sejak tahun 1988 silam sebagai prajurit Batalion ke-51 dan sejak saat itu mendapatkan kenaikan pangkat hingga menjadi salah satu jenderal militer Israel.
Menurut Jerusalem Post, Yadai pernah memimpin Batalion ke-13 dan Unit Egoz pada militer Israel, kemudian menjadi komandan Brigade Golani di usia muda, dan melejit sebagai salah satu komandan lapangan terkemuka dalam militer Tel Aviv.
Setelah perang Lebanon kedua, Yadai memimpin Formasi Edom lalu memimpin Divivi Yudea dan Samaria, Komando Front Dalam Negeri, Komando Pusat, dan pada akhirnya, jabatan terakhirnya, memimpin Angkatan Darat Israel. Sosoknya dianggap sebagai salah satu pemikir paling cerdas dalam jajaran Staf Umum IDF.
Pada awal perang Gaza, Yadai menjadi salah satu jenderal militer Israel yang mendorong dilakukannya manuver darat dan menyatakan kepercayaannya pada pasukan cadangan negara tersebut. (hanoum/arrahmah.id)