KABUL (Arrahmah.com) – Mantan presiden Afghanistan berargumen pada Selasa (10/12/2019) bahwa bantuan Washington hanya memicu korupsi di negaranya dengan menghabiskan ratusan juta dolar selama dua dekade terakhir tanpa pertanggungjawaban.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, Hamid Karzai menanggapi temuan dari sejumlah dokumen yang baru diterbitkan bahwa pemerintah AS berturut-turut menyesatkan publik tentang perang di Afghanistan.
Karzai mengatakan dokumen-dokumen itu, yang diperoleh Washington Post, mengonfirmasi keluhannya yang sudah berjalan lama tentang pengeluaran AS.
Dokumen-dokumen itu juga menggambarkan Karzai, presiden Afghanistan selama 14 tahun, telah memimpin pemerintahan yang menjadi kleptokrasi. Karzai membantah melakukan kesalahan tetapi tidak menyangkal keterlibatan dalam korupsi oleh para pejabat di pemerintahannya.
Karzai menjadi presiden Afghanistan setelah invasi pimpinan AS pada 2001 menggulingkan pemerintah Taliban. Ribuan halaman dokumen yang baru-baru ini diperoleh oleh Washington Post, menggambarkan pemerintah AS berturut-turut berbohong tentang kesuksesan dan menyembunyikan kegagalan. Setelah 18 tahun dan lebih dari 1 triliun USD uang pembayar pajak AS yang dihabiskan untuk perang, Taliban sekarang berada di posisi terkuat dan mengendalikan atau memegang kendali atas setengah negara.
Karzai mengatakan AS menghabiskan ratusan juta dolar dalam perang melawan “teror”, dengan uang mengalir ke kontraktor dan perusahaan keamanan swasta, dan ini mendorong korupsi.
“Apa yang bisa kita lakukan? Itu adalah uang AS yang datang ke sini dan digunakan oleh mereka dan digunakan untuk sarana yang tidak membantu Afghanistan,” kata Karzai.
Dia berpendapat bahwa tidak ada akuntabilitas.
“Saya senang laporan ini keluar, dan saya harap ini menjadi pembuka mata bagi orang-orang Amerika dan bahwa pemerintah AS mulai mengubah sikapnya sekarang terhadap Afghanistan,” katanya, menggambarkan Amerika membina korupsi sebagai alat untuk memaksakan rencana permainan mereka.
Michael Kugelman, wakil direktur Program Asia di Wilson Center yang berbasis di AS, menilai komentar Karzai dengan mengatakan: “Saya tidak yakin saya akan mengatakan bahwa AS menggunakan korupsi sebagai alat, tetapi itu dicurigai sejak lama -dan dokumen-dokumen baru ini memperjelas- bahwa para pejabat AS telah melemparkan sejumlah besar uang ke Afghanistan dengan sepenuhnya tahu bahwa ini akan mengarah pada lebih banyak korupsi daripada pembangunan atau perdamaian.”
Pentagon mengklaim pada Senin bahwa “tidak ada niat” untuk menyesatkan Kongres atau publik, dan bahwa Departemen Pertahanan memberikan pembaruan rutin kepada anggota parlemen tentang tantangan AS di Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.com)