KABUL (Arrahmah.com) – Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, menyerukan ulama untuk berbicara menentang gelombang pemboman gaya baru, bom sorban. Taktik ini, menurut Karzai, melanggar nilai-nilai Islam, seperti diungkapkan oleh juru bicaranya pada Rabu (10/8/2011).
Desakan ini muncul setelah terjadinya dua serangan mujahidin bulan lalu dengan menyembunyikan bahan peledak di sorban yang dikenakan, yang secara tradisional dipakai oleh sebagian besar laki-laki Afghan dan simbolis dari keyakinan Islam.
Serangan pertama menewaskan beberapa orang di sebuah upacara peringatan kematian saudara Karzai yang terbunuh, Ahmed Wali Karzai, dan yang kedua di Kandahar, kota terbesar di Afghanistan selatan.
Setelah serangan, Karzai bertemu dengan anggota dewan ulama yang cukup berpengaruh, Syura Ulama, mendesak mereka untuk menyerukan penentangan terhadap serangan, juru bicara Hamid Elmi mengatakan.
“Sorban adalah simbol martabat dan agama di Afghanistan. Presiden meminta Ulama untuk mengecam tindakan ‘teroris’ di masjid-masjid dan di tengah-tengah penduduk.”
Elmi mengatakan Karzai juga meminta para ulama mengutuk bom yang disembunyikan di balik burqa. Elmi mengklaim, sejumlah pria mengenakan rompi bunuh diri di balik burqa ditangkap dalam beberapa bulan terakhir. (althaf/arrahmah.com)