KABUL (Arrahmah.com) – Presiden Afghanistan Hamid Karzai masih bersikukuh untuk melakukan negosiasi dengan pimpinan Taliban dalam rangka mewujudkan perdamaian di Afghanistan, Press TV melaporkan pada Rabu (30/11/2010).
Pendekatan militer tidak mampu memberi solusi yang fundamental dan penempatan politik bagi Talibanlah yang dibutuhkan, ujar Karzai pada Senin (28/11).
Namun, Karzai menegaskan bahwa rencana terbarunya akan benar-benar ia seriusi terutama setelah munculnya laporan bahwa selama ini pemerintah Afghanistan dan AS telah berbicara dengan Taliban palsu.
Times of London baru-baru ini melaporkan bahwa penipu itu adalah rekayasa MI6. Penipu yang mengaku Mullah Akhtar Mohammad Mansour, ternyata merupakan pemilik toko di Pakistan.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Washington Post bahwa Mansour palsu disinyalir merupakan warga negara Inggris.
Orang ini dilaporkan telah bertemu dengan para pejabat Afghanistan tiga kali dan diterbangkan dengan pesawat NATO ke Kabul. Dia dibayar ratusan ribu dolar untuk memerankan diri sebagai pimpinan Taliban.
Sementara itu, para pejabat Inggris mengatakan uang itu datang dari pemerintah Afghanistan bukan Inggris.
Karzai baru-baru ini membentuk sebuah dewan untuk memimpin perundingan damai dengan Taliban dan memilih mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani sebagai ketuanya.
Dewan perdamaian baru telah melakukan upaya untuk memulai dialog dengan ‘militan’ Afghanistan yang telah terlibat dalam peperangan dengan pemerintah.
Namun, Taliban telah berulang kali menolak panggilan untuk melakukan pembicaraan damai, dengan mengatakan pasukan asing pimpinan Amerika harus menarik diri dari Afghanistan. (althaf/arrahmah.com)