PARIS (Arrahmah.com) – Sebagai bentuk penghormatan terhadap guru sejarah, Samuel Paty, yang dipenggal kepalanya oleh seorang muslim, sejumlah kota di Prancis memproyeksikan gambar kartun Nabi Muhammad di gedung balai kota mereka.
Tercatat gambar kontroversi yang membuat ummat Islam murka ini nampak di balai kota Montpellier dan Toulouse.
Proyeksi tersebut berlangsung selama lebih dari empat jam pada Rabu malam (21/10/2020).
Dilansir dari Independent (23/10), Walikota Carole Delga mengatakan bahwa keputusan untuk memproyeksikan karikatur kontroversial ini merupakan bagian dari penghormatan terhadap Samuel Paty.
“Tidak boleh ada kelemahan di hadapan musuh demokrasi, menghadapi mereka yang mengubah agama menjadi senjata perang, mereka yang berniat menghancurkan republik,” klaim Carole Delga.
Samuel Paty tewas dengan kepala terpenggal saat tengah dalam perjalanan pulang pada Jumat lalu (16/10).
Sebelumnya, guru berusia 47 tahun ini menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada muridnya saat tengah mengajar tentang kebebasan berekspresi.
Serangan terhadap Samuel Paty merupakan insiden teror kedua, setelah sebelumnya terjadi insiden serangan di kantor redaksi Charlie Hebdo pada tahun 2015.
Dalam insiden tersebut, 12 orang tewas dengan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Sementara pelaku pembunuhan terhadap Samuel Paty, Abdullakh Anzorov ditembak mati oleh polisi tak lama setelah insiden berlangsung.
Di sisi lain, majalah satir kontroversial Charlie Hebdo kembali menerbitkan edisi terbarunya pada Rabu lalu.
Untuk menanggapi serangan terhadap Samuel Paty, Charlie Hebdo menampilkan pemenggalan kepala dari karikatur berbagai profesi dengan tajuk ‘Republik yang Dipenggal. Siapa Selanjutnya’. (Hanoum/Arrahmah.com)