KANDAHAR (Arrahmah.com) – Seorang tentara perempuan anggota markas besar Pasukan Tugas Kanada ditemukan tewas di kamarnya di Bandar Udara Kandahar Afghanistan. Ia disinyalir membunuh dirinya sendiri.
Namun, Kementrian Pertahanan Kanada mengumumkan bahwa kematian Mayor Michelle Mendes (30) sebelumnya telah direncanakan dan diatur oleh pihak-pihak tertentu.
Kematian Mendes menambah jumlah tentara Kanada yang meninggal di Afghanistan sejak awal misinya tahun 2002 menjadi 118 orang, termasuk tiga orang tentara wanita.
Walaupun penyebab kematian belum jelas, namun hingga saat ini dugaan kuat insiden kematian itu diakibatkan oleh bunuh diri atau kasus salah pengobatan.
Menurut Departemen Pertahanan Nasional dan Layanan Kesehatan Pasukan Kanada, sebanyak 14 persen dari tentara Kanada yang kembali dari Afganistan dilaporkan mengalami gejala stres akibat pengalaman yang tidak menyenangkan dan 6,5 persen mengalami gejala tekanan traumatis atau post-traumatic stress disorder (PSTD), depresi, atau keduanya.
Trauma yang berlipat-lipat ganda di Afganistan juga menyebabkan tekanan yang cukup besar bagi para keluarga masing-masing personil militer di Kanada. Di Pusat Phoenix bagi Anak dan Keluarga di Pembroke, Ontario, jumlah kasus ini melonjak jadi 71 keluarga — dari 12 keluarga sebelum misi mematikan di Kandahar dimulai tiga tahun yang lalu.
Pihak Phoenix sedang berusaha memahami persoalan yang bervariasi mulai kelakuan seperti anak kecil yang dikemudikan oleh kegelisahan sehingga suka mengompol dan suka tiba-tiba menyerang, sampai kekerasan rumah tangga, depresi, dan juga perceraian.
Kanada telah menyebarkan sekitar 2.800 personil tentaranya sebagai bagian dari Pasukan Keamanan Internasional yang dipimpin oleh NATO di Afganistan selatan.
Minggu lalu, tentara Karine Blais (21) meninggal dan empat orang tentara lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan di distrik Shah Wali Khot, sebelah utara Kandahar. (Althaf/ptv/arrahmah.com)