ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Mantan pemain kriket Pakistan yang beralih menjadi politisi, Imran Khan, pada Rabu (14/3/2012) tiba-tiba membatalkan kunjungannya ke India setelah muncul kabar bahwa penulis Inggris yang anti-Islam, Salman Rushdie, juga akan berbicara pada konferensi yang sama.
Khan dijadwalkan untuk menghadiri India Today Conclave di New Delhi pada Jumat sebagai pembicara utama.
Sebuah pernyataan dari partainya mengatakan, “Ia (Khan) tidak pernah berpikir untuk berpartisipasi dalam setiap program yang juga menghadirkan Salman Rushdie, yang telah menggoreskan luka yang cukup besar bagi umat Islam di seluruh dunia”.
Panitia mengumumkan pada Selasa (13/3) bahwa Rushdie akan berbicara dalam konferensi tersebut, dua bulan setelah ancaman kematian memaksanya untuk menarik diri dari festival sastra terkemuka India.
Novel Rushdie “Ayat-ayat Setan” yang terbit pada 1988 masih dilarang di India dan Pakistan karena isinya yang menghujat Islam.
Penulis berusia 64 tahun yang lahir di Mumbai itu menghabiskan satu dekade dalam persembunyian setelah Ayatullah Khomeini mengeluarkan fatwa tahun 1989 yang menyerukan kehalalan darahnya untuk dibunuh.
Khan yang memandu negaranya meraih kemenangan Piala Dunia 1992, masuk politik setelah mendirikan Gerakan Partai Keadilan pada tahun 1996.
Dalam beberapa bulan terakhir, dia telah muncul sebagai salah seorang yang cukup berpengaruh di Pakistan dan menakutkan lawan-lawannya karena berhasil menarik lebih dari 100.000 orang untuk melakukan demonstrasi melawan ketidakadilan dan korupsi.
Sejumlah aktivis liberal khawatir bahwa Khan memiliki keterkaitan dengan kelompok Islam yang selama ini cukup diperhitungkan di Pakistan. (althaf/arrahmah.com)