GUJARAT (Arrahmah.id) — Siswa muslim yang menjadi teladan, Arnazbanu, urung diberikan penghargaan yang seharusnya diberikan sekolahnya untuk siswa Kelas 10 dan 12 pada Hari Kemerdekaan ke-77 India. Diduga pihak sekolah tidak memberinya penghargaan karena dia beragama Islam.
Dilansir The Quint (19/8/2023), biasanya KT Patel Smriti Vidyalaya, sebuah sekolah yang berlokasi di desa Lunava di distrik Mehsana, memberikan penghargaan setiap tahunnya pada siswa teladan di kelas.
Tahun ini, Arnazbanu menjadi siswa yang seharusnya dipanggil pertama ke atas panggung karena skor dia 87 persen dan dia menjadi murid dengan nilai teratas di sekolah itu. Namun penghargaan justru diberikan pada orang peringkat kedua yang beragama Hindu.
Ayahnya Arnazbanu, Sanwar Khan, mengungkapkan rasa kecewa atas kejadian tersebut karena anknya tiba-tiba pulang menangis ketika sampai rumah.
“Dia memberi tahu kami bahwa penghargaan yang seharusnya menjadi miliknya diberikan kepada seorang siswa yang mendapatkan posisi kedua. Saya kemudian meminta penjelasan dari otoritas sekolah dan guru, tetapi tanggapan mereka tidak jelas. Mereka malah menjanjikan hadiah akan diberikan pada tanggal 26 Januari. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa tidak diberikan pada tanggal 15 Agustus?,” tanya Sanwar Khan.
Bipin Patel, kepala sekolah Shri KT Patel Smriti Vidyalaya, berdalih secara eksklusif kepada Vibes Of India, “Sekolah kami mempertahankan kebijakan ketat terhadap segala bentuk diskriminasi. Yakinlah, siswa yang layak akan menerima hadiahnya pada 26 Januari. Patut dicatat bahwa dia tidak hadir pada hari yang ditentukan, yang menghambat presentasi.”
Sanwar Khan membantahnya, dengan mengatakan, “Hal ini jelas bertentangan dengan pernyataan kepala sekolah. Putri saya bersekolah pada hari itu. Sekolah dilengkapi dengan kamera CCTV. Buka saja CCTV-nya.” (hanoum/arrahmah.id)