SURABAYA (Arrahmah.com) – Pernyataan itu disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam terkait wacana aparat mengawasi aktivitas dakwah, yang sempat meresahkan aktivis dakwah. Pernyataan ini disampaikan Kapolda kepada www.hidayatullah.com Senin pagi (7/9) di Gedung Mapolda Jatim Jalan A Yani Surabaya.
Anton meminta masyarakat, khususnya umat Islam, untuk tidak menyalahpahami. Yang diawasi adalah terorisme, yakni dakwah yang sesat.
Ia menjelaskan, dakwah yang sesat adalah perekrutan orang dengan doktrin jihad yang salah. Sedang dakwah yang baik adalah dakwah yang sesuai dengan Al-Quran dan sunnah. Oleh karena itu, untuk dakwah yang benar, ia berharap agar para ulama terus menggencarkannya dan harus dilindungi.
“Makanya jangan sepotong-sepotong memahami itu. Dakwah itu sangat dibutuhkan,” ujarnya sambil tersenyum. “Para alim ulama harus banyak berdakwah karena itu amanah Allah,” tambahnya.
Lebih lanjut, jenderal polisi bintang dua yang gemar berdakwah ini mengatakan, dakwah dalam bentuk mengajak orang shalat, berimplikasi positif terhadap keamanan. Ia mencontohkan, dalam QS Al-Ankabut : 45 misalnya, shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dan hal itu senada dengan tugas kepolisian.
“Polisi bertugas menangani perbuatan keji dan mungkar. Maka kita ajak saja orang shalat, insya Allah kejahatan tidak ada,” tegas Kapolda yang pernah ikut khuruj selama tiga hari ini. (hdytlh/arrahmah.com)