NEW YORK (Arrahmah.com) – Seorang pria New York yang dituduh bergabung dalam militer AS dengan masuk menyerang pasukan Amerika di Irak, dilaporkan tidak mengajukan permohonan saat ia menghadapi hakim AS di New York pada hari Selasa (2/11/2010).
Abdel Hameed Shehadeh (21), warga AS yang ditangkap pada 22 Oktober di Hawaii dan ditransfer ke pengadilan Distrik Brooklyn, dituduh telah membuat pernyataan palsu yang kemudian mengaitkannya dengan jaringan terorisme internasional. Dia menghadapi hukuman sebanyak delapan tahun penjara.
Dalam sidang yang berlasung singkat, Hakim Distrik Ramon Reyes menyeret Shehadeh dan memutuskan dia ditahan tanpa jaminan. Shehadeh, yang memiliki rambut sebahu dan mengenakan celana abu-abu dinilai tidak terlalu banyak memberikan tanggapan. Ia hanya berbicara sekali, untuk menjawab “ya” pada pertanyaan hakim.
Sebagian kalangan berpendapat bahwa aparat penegak hukum terus membuntuti Shehadeh dan mengintrogasinya berulang kali selama dua tahun terakhir.
Komisaris Polisi New York, Ray Kelly, mengklaim kepada wartawan pekan lalu bahwa Shehadeh adalah seseorang yang berbahaya dan akan membahayakan Amerika.
Sementara itu, beberapa dokumen pengadilan juga mengklaim usaha Shehadeh bergabung dengan militer adalah cara yang lebih mudah untuk bergabung dengan jihad karena militer akan memberikan dia dengan pelatihan, transportasi, dan senjata.
Dokumen tuntutan itu pun menyertakan keterangan para petugas perekrut bahwa pihaknya telah menolak lamaran Shehadeh karena mereka menemukan kebohongan tentang sejarah perjalanannya.
Shehadeh, yang tinggal di wilayah Staten Island, New York, pernah mencoba bergabung dengan jihad di Pakistan dan Somalia namun tidak diberi izin untuk memasuki kedua negara itu. Tak lama berselang, pemerintah tidak memberikan izin pada Shehadah untuk melakukan penerbangan.
Menurut dokumen itu, Shehadeh berbohong mengenai alasannya bahwa ia pergi ke Pakistan untuk mempelajari Islam, bukan menerima pelatihan militer.
Shehadeh juga diklaim membuat situs radikal, yang berisi artikel anjuran untuk melakukan jihad melawan Barat, dan berusaha untuk menghubungi anggota al Qaeda.
Salah satu situsnya memuat blog dan pidato Syaikh Anwar Al-Awlaki, yang saat ini diyakini AS tengah bersembunyi di Yaman. Shehadeh mengatakan kepada pihak berwenang AS mengatakan bahwa dia mengirimkan beberapa e-mail yang belum terjawab pada al-Awlaki. (althaf/arrahmah.com)