(Arrahmah.com) – Indonesia Police Watch mengeluarkan data bahwa di Jakarta dalam kurun waktu 3 bulan pertama tahun 2014 ada 14 wanita yang menjadi korban kekerasan seksual hingga terenggut nyawanya.
Berita terupdate adalah kasus kekerasan seksual yang dialami siswa taman kanak-kanak JIS. Kasus pelecehan seksual tidak hanya melanda di ibu kota, di Banyuwangi kasus pelecehan seksual juga pernah terjadi di sebuah panti asuhan. Di kota Ngawi sekitar November 2013 juga tersiar berita kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru terhadap siswanya.
Apabila ditelusuri masih banyak lagi kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi dinegeri ini. Sungguh mengerikan dan menakutkan, wanita menjadi incaran manusia-manusia buas yang tidak takut akan dosa.
Kenapa Kekerasan Seksual Meningkat?
Maraknya pelecehan seksual akhir-akhir ini tidak dapat dipisahkan dari pola interaksi yang melingkupi pergaulan laki-laki dan perempuan saat ini. Pasalnya, pola interaksi itulah yang akan menentukan bentuk hubungan antara laki-laki dan perempuan. Dan sudah menjadi pemahaman umum bahwa pergaulan laki-laki dan perempuan saat ini dibangun berdasarkan pola interaksi tanpa sekat/batas antara laki-laki dan perempuan, dengan bahasa lain pergaulan bebas. Model pergaulan yang demikian ini diajarkan oleh ideology kapitalisme yang memisahkan urusan agama dari kehidupan (sekuler).
Dalam pandangan kapitalisme hubungan laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang berorientasikan seksual. Dominasi seksual dalam hubungan laki-laki dan perempuan itu nampak sekali dalam kapitalisme. Hal ini dapat dengan mudah kita indera dari interaksi sosial yang ada dinegeri Barat sana yang sudah merambah hampir seluruh pelosok dunia. Pola hubungan berbau syahwat ini menghantarkan manusia berupaya untuk selalu menarik perhatian lawan jenisnya.
Karena dibangun di atas landasan kebebasan akhirnya upaya yang dilakukan itu pun menanggalkan ajaran agama. Bagi perempuan akan berpakaian serba minim, super ketat, berhias sedemikian cantik agar sang kumbang tertawan. Adapun sang laki-laki akan mengeluarkan jurus rayuannya untuk menundukkan hati sang wanita. Hal itu dilakukan demi diperolehnya kepuasan nafsu dan syahwat semata.
Pandangan kapitalisme inilah sebenarnya yang telah merusak hubungan laki-laki dan perempuan. Akhirnya yang terjadi seperti sekarang ini. Syahwat seksual bisa muncul dimana-mana. Dan bagi mereka yang tidak memiliki iman kuat akan melampiaskannya kepada siapapun yang sekiranya bisa memenuhi kebutuhan birahinya. Mulai anak-anak, remaja, dewasa bahkan nenek-nenekpun bisa menjadi korbannya. Na’udzubillah.
Selanjutnya buah dari pergaulan ala kapitalis ini beredarlah film-film porno untuk memenuhi kebutuhan akan tontonan seksual. Padahal film porno memiliki potensi tinggi memicu tindak pelecehan seksual. Sinetron-sinetron percintaan di televise yang mengajarkan gaul bebas antara laki-laki dan perempuan juga ikut perpartisipasi menyemarakkan aksi seksualitas.
Pasalnya, tidak sedikit remaja yang bergaya mengikuti tayangan sinetron yang ditontonnya. Oleh karena itu badan perfilman Negara harus benar-benar jeli mengevaluasi setiap tayangan televisi.
Pergaulan Islam Anti Pelecehan Seksual
Islam adalah dien yang sempurna. Kesempurnaan Islam dapat dilihat dari kelengkapan hukum yang Allah subhanahu wa ta’ala turunkan untuk manusia. Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menciptakan laki-laki dan perempuan sekaligus memberikan panduan pergaulan diantara keduanya. Model pergaulan Islam inilah yang apabila diterapkan akan membawa kepada kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Pertama, Islam memandang bahwa hubungan laki-laki dan perempuan berorientasi takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Artinya hubungan laki-laki dan perempuan dibangun untuk saling tolong menolong dalam rangka mentaati Allah subhanahu wa ta’ala. Pandangan ini bukan berarti meniadakan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan.
Akan tetapi pemenuhan kebutuhan seksual itu dipenuhi sesuai ketentuan syariat, yaitu hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami istri saja. Dan hubungan seksual itu dalam rangka untuk melestarikan jenis manusia. Jadi jika dilakukan oleh selain suami istri hukumnya haram dan pelakunnya akan dikenai hukuman.
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, hendaklah kalian dera masing-masing seratus kali. Jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah kalian dikalahkan oleh rasa kasihan kepada pelaku zina ketika menegakkan hukum Allah. Hendaklah sejumlah orang mukmin menyaksikan pelaksanaan hukuman dera kepada pelaku zina itu.” (QS. An Nuur, 24: 2)
Islam juga melarang setiap upaya untuk mendekati zina. Hal ini sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Janganlah kalian mendekati perbuatan zina. Sungguh perbuatan zina itu merupakan perbuatan yang kotor dan perilaku hidup yang sangat buruk.” (QS. Al Isra, 17: 32).
Kedua, Islam memerintahkan baik kepada laki-laki maupun perempuan untuk saling menjaga pandangan. QS An Nuur: 30-31.
Ketiga, Islam melarang gaul bebas antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari ketentuan seperti larangan khalwat (berduaan) antara laki-laki dan perempuan. Demikian pula Islam melarang ikhtilat atau campur baur antara laki-laki dan perempuan. Islam juga mewajibkan bagi wanita untuk menutup seluruh auratnya demikian pula bagi laki-laki. Ketentuan-ketentuan ini menutup munculnya syahwat.
Keempat, Islam menyediakan sanksi bagi yang melanggar ketentuan syariat. Sanksi ini tentu memberikan efek jera bagi manusia untuk melakukan maksiat. Semisal hukum rajam bagi pelaku zina yang sudah menikah dan cambuk 100 kali bagi yang belum menikah. Tentu hukuman ini membuat ciut nyali manusia untuk berzina.
Demikianlah Islam memberikan konsep pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Dan ketika ketentuan ini dilanggar maka kerusakan moral dan kekacauanlah yang terjadi di dunia, sebagaimana halnya yang terjadi saat ini. Maka sudah tiba saatnya bagi umat Islam untuk bangkit menyelamatkan manusia dari dominasi kapitalisme yang jelas merusak dan menggantikannya dengan Islam yang rahmatan lil ‘aalamiin..
Wallahua’lam.
Nadiyah el Haq
Pengasuh Madrasah Diniyah Al Muslimun Pogalan Treggalek
“Ingin berkirim kabar / artikel?
Kirimkan email anda ke: [email protected]“
(Ukasyah/arrahmah.com)