GAZA (Arrahmah.id) – Sudah hampir lima hari sejak tentara pendudukan “Israel” menghapus unggahan di media sosial yang menuduh Rumah Sakit al-Shifa di Gaza digunakan sebagai pusat kendali dan komando oleh Hamas sebelum diduduki.
Tentara menghapus unggahan asli pada Rabu, dan menggantinya dengan versi yang lebih pendek yang diposting ulang dengan suntingan keesokan harinya. Tidak ada penjelasan mengenai penghapusan postingan tersebut yang diberikan oleh militer “Israel”, lansir Al Jazeera (19/11/2023).
“Kami akan membuat video satu bidikan, satu kali pengambilan gambar, tanpa pengeditan dari semua bukti yang baru saja kami temukan di gedung Rumah Sakit al-Shifa ini,” klaim juru bicara militer Jonathan Conricus di awal kedua versi video tersebut.
Namun, terlihat jelas bahwa rekaman tersebut diedit dalam frame yang berdurasi enam menit dan 26 detik ke dalam video versi terbaru dan lebih pendek.
Dalam video tersebut, Conricus memandu para pemirsa untuk melihat apa yang dikatakan militer pendudukan sebagai bukti keberadaan pejuang Hamas di fasilitas kesehatan terbesar di Gaza, yang menampilkan peralatan tempur dan senjata di antara barang-barang lainnya.
Kantong plastik yang konon berisi apa yang disebut tentara sebagai “peralatan rumah sakit” adalah salah satu barang yang ditampilkan dalam video tersebut.
Namun, analisis yang cermat terhadap isi kantong plastik tersebut menunjukkan bahwa apa yang disebut tentara Israel sebagai “peralatan rumah sakit” sebenarnya adalah perban dan salep.
Kehadiran mereka di rumah sakit, menurut klaim juru bicara militer “Israel”, membuat kebutuhan Gaza yang sangat mendesak akan pasokan dan peralatan medis menjadi palsu. Dia juga menunjukkan kepada para pemirsa sebuah laptop dan beberapa keping CD, yang diklaim berisi informasi intelijen yang berharga.
Namun, dalam versi baru video tersebut, laptop yang sama diburamkan. Pada video aslinya, orang dapat melihat layarnya secara fokus, sehingga memperlihatkan model komputer tersebut: Lenovo ThinkPad L460, sebuah laptop yang tidak dilengkapi dengan CD reader.
Laporan TV mengungkapkan lebih banyak masalah
Rekaman televisi yang dipublikasikan oleh reporter BBC dan Fox News, yang bergabung dengan tentara “Israel” di Gaza, mengungkap ketidakkonsistenan lebih lanjut, mendokumentasikan bagaimana adegan di rumah sakit tersebut ternyata telah diubah.
Para reporter diantar ke ruang MRI rumah sakit dan merekam apa yang mereka katakan sebagai bukti bahwa para pejuang Hamas berada di sana.
Dalam video mereka, terlihat dua senapan AK-47 di tempat kejadian -ukan satu AK-47 dalam video asli yang dibagikan oleh tentara “Israel”.
Analisis pengecekan fakta yang dilakukan BBC juga menyoroti bahwa reporternya baru diizinkan masuk ke lokasi kejadian beberapa jam setelah tentara “Israel” merekam videonya -seperti yang terlihat dari waktu yang tertera di jam tangan juru bicara tentara “Israel”.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh media nasional “Israel”, pihak militer membantah klaim bahwa mereka telah memanipulasi adegan di al-Shifa.
“Di daerah-daerah tertentu, bahan peledak harus dipindahkan, dikelola dan ranjau serta muatannya harus disingkirkan. Baru setelah itu mereka dapat dibawa kembali ke ruangan yang sama untuk diperlihatkan kepada media internasional,” klaimnya.
Ketidakkonsistenan dalam video tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai dugaan perubahan yang dilakukan pada adegan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab karena “Israel” menggunakan apa yang disebut sebagai bukti sebagai pembenaran untuk menargetkan rumah sakit dalam perangnya di Gaza.
Selain itu, bukti-bukti yang ada masih belum cukup untuk mengonfirmasi klaim tentara “Israel” tentang adanya markas komando dan kontrol Hamas di dalam Rumah Sakit al-Shifa. (haninmazaya/arrahmah.id)