JAKARTA (Arrahmah.com) – Kapan Idul Adha 1431 H ? Pemerintah RI melalui Departemen Agama menetapkan Idul Adha 1431 H jatuh pada hari Rabu, 17 November 2010. Sementara itu, Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi berdasarkan ru’yah (melihat awal bulan) telah mengumumkan bahwa 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 7 November 2010. Maka, Idul Adha (10 Dzulhijjah) akan jatuh pada hari Selasa, 16 November 2010. Mana yang benar?
Berhari Raya Setelah Melihat Ru’yah
Selalu berbeda dalam menentukan hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha akan terus terjadi selama umat Islam tidak bersatu dalam satu naungan negara Khilafah. Dengan otoritasnya, khilafah, sebagai institusi tunggal pemersatu seluruh negeri-negeri Islam pasti bisa menyatukan perbedaan di kalangan umat Islam, khususnya dalam menentukan kapan Idul Fitri dan Idul Adha.
Saat ini, tiap negara berbeda-beda dalam menentukan kapan Idul Adha, bahkan di satu negara seperti Indonesia bisa terjadi perbedaan. Pemerintah berdasarkan keputusan Departemen Agama menetapkan bahwa Idul Adha 1431 H jatuh pada hari Rabu, 17 November 2010. Bila Idul Adha adalah 10 Dzulhijjah, maka 9 Dzulhijjah-nya atau Hari Arafah, hari dimana jamaah haji wukuf di Arafah, akan jatuh sehari sebelumnya, yakni 16 November 2010.
Di negeri dimana ibadah haji dijalankan, yakni di Arab Saudi, Mahkamah Agung Kerajaannya berdasarkan ru’yah (melihat awal bulan) telah mengumumkan bahwa 1 Dzulhijjah jatuh bertepatan dengan tanggal 7 November 2010, maka Wukuf atau Hari Arafah (9 Dzulhijjah) jatuh pada 15 November 2010. Dengan demikian Idul Adha (10 Dzulhijjah) akan jatuh pada hari Selasa, 16 November 2010.
Terjadi perbedaan, lalu dalil atau hujjah manakah yang lebih kuat ? Ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw.:
«اَلْحَجُّ عَرَفَةُ»
Ibadah haji adalah (wukuf) di Arafah. (HR at-Tirmidzi, Ibn Majah, al-Baihaqi, ad-Daruquthni, Ahmad, dan al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Hadits ini sahih, sekalipun beliau berdua [Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya.”).
Dalam sebuah hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berkata, bahwa Amir Makkah pernah menyampaikan khutbah, kemudian berkata:
«عَهِدَ إِلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ e أَنْ نَنْسُكَ لِلرُّؤْيَةِ فَإِنْ لَمْ نَرَهُ وَشَهِدَ شَاهِدَا عَدْلٍ نَسَكْنَا بِشَهَادَتِهِمَا»
Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji berdasarkan ru’yat (hilal Dzulhijjah). Jika kami tidak bisa menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka. (HR Abu Dawud, al-Baihaqi dan ad-Daruquthni. Ad-Daruquthni berkomentar, “Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.”).
Dengan uraian singkat ini, maka penetapan hari raya Idul Adha 1431 H yang paling kuat adalah pada hari Selasa, 16 November 2010. Dengan demikian, hari Senin, 15 November adalah hari dimana jama’ah haji wukuf di Arafah, dan kaum Muslimin yang lainnya melaksanakan puasa Hari Arafah (9 Zulhijjah).
Kembali Kepada Syariat Islam
Ironisnya, kaum Muslimin di negeri ini banyak tidak faham dalam bertindak maupun berbuat, yakni tidak mendasari diri dengan ketentuan syariat Islam. Banyak diantara mereka yang hanya pasrah begitu saja mengikuti pendapat pemerintah, meskipun salah atau meskipun pemerintahnya tidak kredibel secara syariat.
Dengan demikian, sudah seharusnya kaum Muslimin di negeri ini kembali kepada syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupannya, termasuk dalam menentukan hari raya Idul Adha 1431 H.
Sudah sangat jelas bahwa ru’yah telah dilakukan dan menetapkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh (bertepatan dengan) pada tanggal 7 November 2010. Maka dengan demikian, wukuf akan jatuh pada hari Senin, 15 November 2010, dan Idul Adha akan jatuh keesokan harinya, yakni hari Selasa, 16 November 2010.
Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)