TRIPOLI (Arrahmah.id) — Sebuah kapal yang ditumpangi ratusan pengungsi karam di lepas pantai utara Lebanon. Kapal yang mereka tumpangi tenggelam saat mencoba meninggalkan Lebanon.
Dikutip dari AFP (1/1/2023), para pengungsi tersebut dievakuasi ke Pelabuhan Tripoli. Sebagian besar merupakan pengungsi dari Suriah, tak sedikit pula yang merupakan warga Lebanon.
“Tiga kapal angkatan laut, didampingi satu kapal dari UNIFIL (misi PBB di Lebanon) tiba di lokasi,” tulis pihak militer dikutip Ahad (1/1).
Sekitar 200 orang dievakuasi dari kapal tersebut. Dua orang lainnya dievakuasi dalam kondisi tewas.
Di Twitter, UNIFIL mengkonfirmasi bahwa pihaknya membantu Angkatan Laut Lebanon dalam evakuasi tersebut.
“Dalam operasi pencarian dan penyelamatan di laut antara Beirut & Tripoli di mana ditemukan sebuah kapal dalam keadaan darurat dengan sejumlah besar orang di dalamnya,” demikian UNIFIL.
Puluhan orang yang diduga merupakan kerabat dari para imigran ini berkumpul di Pelabuhan Tripoli, menunggu evakuasi dilakukan.
Menurut laporan AFP, Lebanon menjadi negara yang diterpa krisis ekonomi terburuk. Ditambah lagi, negara tersebut turut menampung lebih dari satu juta orang pengungsi dari perang sipil Suriah.
“Kita tidak bisa lagi tinggal di negara ini, atau Suriah,” kata Younes Jomaa, warga Suriah yang berasal dari Idlib.
Dia termasuk di antara jutaan orang yang mengungsi selama lebih dari satu dekade akibat perang Suriah.
“Saya telah merencanakan untuk pergi dengan saudara laki-laki saya, tetapi tidak dapat mengumpulkan cukup uang,” kata Jomaa, seraya menambahkan bahwa saudara laki-lakinya telah berhutang untuk membiayai perjalanannya.
Pada akhir September sekitar 100 migran tewas ketika kapal mereka tenggelam di lepas pantai Suriah setelah berangkat dari Lebanon.
Migran yang berangkat dari Lebanon menuju Eropa, salah satu tujuan utamanya adalah Siprus, yang hanya berjarak 175 kilometer.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan setidaknya 1.570 orang, termasuk 186 warga negara Lebanon, telah mencoba melakukan perjalanan laut ilegal sejak Januari dan November 2021. (hanoum/arrahmah.id)