TUNIS (Arrahmah.com) – Setidaknya 20 imigran Afrika tewas ketika sebuah kapal yang membawa lebih dari 50 orang tenggelam di Tunisia, kata seorang pejabat pada Selasa (9/6/2020), menurut sebuah laporan oleh Reuters.
Mayat ditemukan di lepas pantai Sfax pada Selasa, kata pejabat itu. Sebanyak 53 orang telah berangkat di kapal pada akhir pekan dengan tujuan untuk mencapai Italia.
Pasukan Penjaga Pantai dan tentara sedang mencari orang hilang lainnya.
Tahun lalu, 86 imigran Afrika tenggelam setelah kapal mereka terbalik setelah berangkat ke Eropa dari Libya, dalam salah satu kecelakaan terburuk di Tunisia.
Menyusul pemberontakan 2011 yang menggulingkan diktator lama Muammar Gaddafi, pantai barat Libya telah digunakan sebagai titik keberangkatan utama bagi ribuan imigran dan pengungsi yang melarikan diri dari negara mereka dari perang dan kemiskinan dan menuju ke Eropa.
Meskipun pertempuran di Libya telah membuat situasi lebih sulit bagi penyelundup manusia, para pejabat bantuan internasional telah memperingatkan bahwa hal itu juga dapat mendorong lebih banyak orang Libya untuk meninggalkan negara mereka.
Rakyat Libya yang dijemput oleh Penjaga Pantai Libya secara rutin dibawa kembali ke Libya dan ditahan. PBB telah meminta pemerintah Libya untuk membebaskan para tahanan, beberapa di antaranya telah dikurung selama bertahun-tahun.
Terlepas dari ancaman virus corona dan langkah-langkah keamanan yang ketat, upaya migrasi tidak teratur ke pantai-pantai Italia dari Tunisia baru-baru ini meningkat.
Menurut angka resmi, lebih dari 22.000 pemuda Tunisia bermigrasi secara tidak teratur ke Italia pada tahun 2011.
(fath/arrahmah.com)