RUSIA (Arrahmah.com) – Radiasi nuklir mematikan dilaporkan terjadi akibat kebakaran kapal selam nuklir milik Rusia pada hari Kamis (29/12/2011), lebih dari 40 orang tewas dan mengalami mematikan.
Berdasarkan dari sebuah website milik ahli ekologi terkenal di pelabuhan Utara Rusia Murmanks, Yelena Vasilieva, pada hari Jum’at (30/12). Kebakaran kapal selam nuklir Rusia belum padam dan otoritas Moskow berbohong bahwa kebakaran itu telah dipadamkan. Lebih dari 40 orang tewas atau mengalami luka mematikan akibat peristiwa itu. Laporan singkat mengenai raidioaktiv telah terdaftar pada Kamis sore, kata Vasilieva.
Warga sipil Rusia lainnya melaporkan bahwa pada Sabtu tengah malam (31/12) kebakaran masih berlanjut di kapal selam nuklir itu, meski telah dicoba untuk dipadamkan, namun sepertinya kebakaran itu tidak dapat dipadamkan menurut kelompok Murmansk, “jangan percaya terhadap pemberitaan pejabat, mereka tidak akan memberitahu anda kebenaran beritanya”.
Situasi semakin darurat akibat radiasi nuklir yang keluar dari kapal. Dua pesawat darurat didatangkan dari Moskow dengan sebuah robot dan unit pemadam kebakaran. Anak-anak dievakuasi dari area Utara Laut. Setengah dari pemadam kebakaran Murmansk telah dikirim ke Roslyakovo, termasuk kendaraan mereka.
Dalam laporan pejabat Rusia bahwa kebakaran terjadi ketika kapal selam sedang diperbaiki, namun menurut laporan lainnya diduga kapal selam nuklir itu sengaja dibakar oleh pekerja kapal yang ‘marah’. Sabotase dilakukan sebagai pembalasan terhadap Menteri Pertahanan Rusia yang tidak membayar gaji pekerja sipil dalam jangka waktu yang lama, memaksa mereka bekerja dengan gratis untuk militer Rusia, Laporan versi ini sekarang sedang ‘diselidiki’ oleh geng teroris Putin.
Sementara itu, para ahli Rusia menunjukkan bahwa Kapal Selam Nuklir Yekaterinburg, yang merupakan dasar Armaada Rusia Utara, telah hancur dan tidak dapat dipulihkan.
(siraaj/arrahmah.com)