BASRA (Arrahmah.id) — Bangkai kapal pesiar milik mantan Presiden Irak Saddam Hussein dijadikan tempat piknik dan memancing ikan oleh para nelayan.
Kapal pesiar bernama Al-Mansur dengan tinggi 121 meter (m) tersebut karam di sebuah sungai di Irak selatan.
Dilansir Reuters (16/3/2023), Al-Mansur dulunya adalah simbol kekayaan dan kekuasaan Saddam ketika dibangun pada 1980-an.
“Dulu saat dimiliki oleh mantan presiden, tidak ada yang bisa mendekatinya,” kata seorang nelayan Hussein Sabahi.
Dia mengaku menjadikan Al-Mansur sebagai tempat piknik. Kala sore, dia gemar menanti datangnya malam di atas kapal pesiar tersebut dengan secangkir teh.
“Saya tidak percaya ini adalah milik Saddam dan sekarang saya orang yang mengitarinya,” ucap Sabahi.
Beberapa pekan sebelum AS menginvasi Irak pada Maret 2003, Saddam memerintahkan agar kapal pesiarnya itu diamankan dari tambatannya di Umm Qasr ke Basra.
Akan tetapi, kapal pesiar tersebut diserang oleh pasukan pimpinan AS kemudian terbalik di jalur Shatt al-Arab hingga akhirnya mengalami kerusakan parah.
Hingga akhirnya, Saddam dilengserkan karena invasi pasukan pimpinan AS.
Setelah sang diktator jatuh, kapal pesiar tersebut dijarah, mulai dari lampu gantung, furnitur, hingga struktur logamnya.
Al-Mansur adalah salah satu kapal pesiar milik Saddam. Namun, dia tidak pernah menaikinya.
Kapal tersebut mampu menampung hingga 200 tamu dan dilengkapi dengan helipad.
Kapal pesiar Saddam yang lain telah diubah menjadi hotel di Basra.
Meski beberapa orang Irak mengusulkan agar bangkai kapal Al-Mansur harus dilestarikan, pemerintah belum kunjung mengalokasikan dana untuk memulihkannya.
“Kapal pesiar ini seperti permata berharga, seperti mahakarya langka yang Anda simpan di rumah,” kata Zahi Moussa, seorang kapten angkatan laut yang bekerja di Kementerian Transportasi Irak. (hanoum/arrahmah.id)