KHARTOUM (Arrahmah.com) – Sebuah kapal perang Rusia telah memasuki Port Sudan beberapa hari setelah diumumkan bahwa proyek pangkalan angkatan laut Rusia ditangguhkan, media Sudan melaporkan Sabtu (1/5/2021).
Dilaporkan bahwa Sudan telah menangguhkan rencana bagi Rusia untuk membuka pangkalan logistik angkatan laut di pelabuhan utama Laut Merah. Kabar itu dibantah oleh Moskow.
Pemerintah Sudan mengumumkan pada Rabu (28/4) bahwa mereka telah menginstruksikan Rusia untuk mengakhiri perjanjian antara Moskow dan Khartoum terkait pangkalan militer “Flamingo” yang tertunda sampai disetujui oleh badan legislatif Sudan.
Perjanjian ini ditandatangani pada tahun 2017 di tutup pada saat Presiden Sudan yang digulingkan Omar al-Bashir.
Rusia mengumumkan pada akhir tahun lalu Pembentukan pangkalan angkatan laut Rusia di Sudan, yang mampu menampung kapal bertenaga nuklir.
Kapal perang Rusia pertama berlayar Februari lalu di Pelabuhan Sudan.
Dikonfirmasi pada Rabu (28/4), pemerintah Sudan telah menginformasikan Rusia untuk menghentikan operasi militer baru di pangkalan “Flamingo” di Laut Merah.
Sumber militer mengatakan kepada TV Al-Hadath bahwa “Komando Tinggi di Negara Sudan” menangguhkan penyelesaian pembangunan pangkalan “Flamingo” Rusia pada Selasa (27/4).
Dia membenarkan bahwa komandan pasukan Rusia yang saat ini hadir di pangkalan telah diberitahu bahwa Ratifikasi perjanjian Khartoum-Moskow hanya akan dilakukan oleh Dewan Legislatif Sudan atau perwakilannya (Dewan Kedaulatan dan Menteri). (Althaf/arrahmah.com)