(Arrahmah.com) – Sebuah konvoi kapal perang NATO telah meninggalkan Turki melaju ke laut Mediterania untuk melakukan operasi “anti-teroris” di wilayah itu.
Berdasakran laporan yang diterbitkan oleh harian Turki Hurriyet pada (5/7/2012), grup maritim NATO 2 berangkat dari Istanbul, dilansir Presstv.
Grup tersebut terdiri dari kapal perang TCG Gerdiz Turki, Courbet Prancis dan Bayern Jerman bersama tiga frigate (kapal pengawal) yang memiliki awak kapal berjumlah 545, dan Jerman memimpin misi.
Laksamana muda Thorsten Kahler mengatakan pada Rabu (4/7) bahwa misi grup maritim itu adalah untuk “memberikan sebuah pesan jelas untuk para teroris di wilayah itu, yang mana NATO sedang bertugas.”
“Kami tidak memberitahu seluruh jadwal kami, tetapi kami akan tetap tinggal di kawasan ini.”
Kahler juga mengatakan bahwa misi “anti-terorisme” adalah “hanya misi pasal 5 NATO sejauh ini.”
Pasal 5 itu berisi perjanjian Washington atas NATO, mengatakan bahwa negara-negara anggota “sepakat bahwa serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mareka di Eropa atau Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua.”
Perpindahan kapal perang NATO datang setelah beberapa hari Suriah mengatakan bahwa pasukan pertahananan udaranya menembak jatu sebuah jet tempur yang diduga milik Turki jenis F-4 Phantom di wilayah udara Suriah. Menurut laporan, pesawat tempur itu jatuh ke laut Mediterania.
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan kepada Tv TRT pada (24/6) bahwa, “Berdasarkan pada kesimpulan kami, pesawat kami ditembak jatuh di wilayah udara internasional, 13 mil letaknya dari Suriah.”
Namun, juru bicara Menteri Luar Negeri Suriah Jihad Makdisi mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Damaskus, (25/6), bahwa pesawat Turki itu “melanggar wilayah udara Suriah, dan pada gilirannya pertahanan udara Suriah menembak balik dan pesawat itu jatuh di wilayah perairan Suriah.”
Pada (26/6), harian Hurriyet melaporakan bahwa Turki telah mengerahkan “sejumlah besar kendaraan militer ke perbatasan Suriah,” termasuk “15 tank bersenjata, ditambah senjata jarak jauh dan kendaraan militer lainnya.”
Laut Mediterania atau Laut Tengah adalah laut yang membentang antarbenua yang terletak antara Eropa di utara, Afrika di selatan dan Asia di timur. (siraaj/arrahmah.com)