(Arrahmah.com) – Kantor media Angkatan Laut salibis AS mengumumkan bahwa kapal induk AS bertenaga nuklir, USS Abraham Lincoln (CVN-72) telah sampai ke kawasan Teluk Persia untuk melakukan misi patroli militer, setelah melewati selat Hormus tanpa mendapatkan rintangan apapun.
Sementara itu Kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) masih berada di sebelah utara Laut Arab, dekat dengan wilayah pantai tenggara Iran. Kapal-kapal perang nuklir tersebut mengangkut pesawat-pesawat tempur AS untuk mendukung serangan udara pasukan ISAF terhadap mujahidin Taliban di Afghanistan.
Adapun kapal induk USS Enterprise (CVN-65) tengah berlayar di selat Gibraltar. Armada yang didukung oleh kapal-kapal pencegat dan tiga kapal perusak tersebut melakukan misi patrol di laut Mediterania. Armada tersebut selanjutnya bergerak dan berjaga di Teluk Persia sebagai antisipasi apabila pecah perang antara AS dan Iran.
Kapal induk adalah sebutan untuk kapal perang yang memuat pesawat tempur dalam jumlah besar. Tugasnya adalah memindahkan kekuatan udara ke dalam armada angkatan laut sebagai pendukung operasi-operasi angkatan laut. Selain itu juga digunakan sebagai pusat komando operasi dan sebagai kekuatan detterence atau memberikan efek gentar pada lawan.
Sampai saat ini penjajah salibis AS memiliki 10 kapal induk terbesar di dunia, yaitu USS Ronald Reagan (CVN-76), USS John F. Kennedy (CV-67), USS Kitty Hawk (CV-63), USS Enterprise (CVN-65), USS Nimitz (CVN-68), USS Dwight D. Eisenhower, USS Carl Vinson (CVN-70), USS Theodore Roosevelt (CVN-71), USS Abraham Lincoln (CVN-72), dan USS George Washington (CVN 73).
Para analis militer menduga kapal induk USS Enterprise yang melakukan misi patrol selama tujuh bulan di laut Mediterania dan Teluk Persia akan berada di bawah komando Armada V angkatan laut AS yang berpangkalan di Bahrain.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)