TRIPOLI (Arrahmah.com) – Tiga bayi tewas di lepas pantai Libya pada Jum’at (29/6/2018) sementara 100 orang lainnya hilang setelah sebuah kapal Mediterania yang mengangkut para imigran karam.
Sekitar 120 imigran berada di atas kapal tersebut ketika tiba-tiba kapal mulai bermasalah dan akhirnya karam, menurut korban yang dibawa ke Al-Hmidiya, di timur ibukota Tripoli.
Hanya 16 yang selamat, sedangkan korban hilang termasuk dua bayi dan tiga anak di bawah usia 12 tahun.
Para korban selamat yang berhasil kembali ke Libya menceritakan kembali musibah yang mereka alami setelah kapal berlayar pada dini hari dari Garaboulli, sebelah timur Tripoli.
Selama perjalanan ada ledakan di kapal, setelah itu mesin kapal terbakar dan air mulai memasuki badan kapal, ungkap mereka kepada AFP.
Di antara para penumpang terdapat beberapa keluarga dari Maroko, Suriah dan Sudan, mereka semua tidak ada yang selamat, kata mereka.
“Ketika saya melihat jumlah orang di kapal, saya menolak untuk naik, karena kapal yang sudah penuh sesak oleh penumpang,” kata salah satu korban selamat Amri Swileh, dari Yaman.
Sambil menunjukkan lengannya yang memar, pria berusia 26 tahun tersebut mengatakan penyelundup mengancam akan menembaknya dan memaksanya ke kapal yang panjangnya hanya delapan meter.
“Saya melihat orang-orang terbakar,” katanya. “Aku kehilangan lima temanku yang berasal dari Yaman, semuanya hilang.”
Di dalam kapal tersebut juga terdapat 15 wanita, sedangkan 16 penumpang yang selamat semuanya laki-laki.
Korban selamat lainnya, Bakari Badi, mengatakan di awal perjalanan seorang pria jatuh ke air dan harus naik kembali ke kapal yang penuh sesak.
“Orang-orang mengatakan kepada kapten untuk kembali ke Libya tetapi pada saat itu mesin kapal meledak, sehingga menyebabkan begitu banyak orang terluka,” kata Judi berusia 32 tahun.
Saat kapal karam, para nelayan memberitahu penjaga pantai Libya. Namun dikarenakan perlengkapan yang kurang memadai, maka para penjaga terpaksa untuk meninggalkan sebagian besar jasad imigran yang tewas, kata seorang kapten penjaga pantai.
Salem Al-Qadhi mengatakan dia terkejut ketika kapalnya mencapai lokasi.
“Sangat mengerikan untuk dilihat,” katanya.
“Saya melihat orang-orang tewas: bayi, anak-anak, wanita, pria,” imbuhnya. (Rafa/arrahmah.com)