SANA’A (Arrahmah.com) – Dua pesawat yang membawa pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan telah tiba di ibukota Yaman, Sana’a.
Pesawat tersebut membawa peralatan medis dan persediaan makanan dari Palang Merah Internasional dan UNICEF, seperti dilaporkan BBC pada Sabtu (11/4/2015).
PBB telah memperingatkan bahwa layanan dasar sangat dibutuhkan di Yaman, di mana terjadi kekurangan makanan dan bahan bakar yang meluas.
Komite Palang Merah Internasional mengatakan pesawat yang mendarat di Sana’a membawa 16 ton bantuan medis, termasuk obat- obatan dan peralatan bedah. Sedangkan pesawat UNICEF membawa suplemen makanan untuk 20.000 anak serta obat-obatan.
“Kami telah berhasil mendatangkan pasokan hari ini dan dapat membawa perbedaan antara hidup dan mati bagi anak-anak dan keluarga mereka,” ujar Julien Harneis dari UNICEF.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hampir 650 orang tewas dan lebih dari 2.200 lainnya terluka sejak 19 Maret, namun kemungkinan jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi karena banyak yang tidak dibawa ke rumah sakit atau dikubur segera.
Yaman telah berada dalam kekacauan sejak milisi Syi’ah Houtsi yang didukung oleh unit tentara yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, menduduki ibukota Sana’a pada bulan Januari lalu dan menempatkan Presiden Abdrabbuh Mansour
Hadi dalam tahanan rumah.
Hadi melarikan diri dan berlindung di Aden pada Februari, namun meninggalkan negara itu pada akhir Maret ketika Houtsi mencapai pinggiran kota pelabuhan Aden.
Arab Saudi memulai serangan udara dua pekan lalu melawan gerakan Syi’ah Houtsi yang juga didukung oleh Iran. Namun sejauh ini mereka gagal untuk menghentikan kemajuan Houtsi ke Aden serta provinsi-provinsi lain di selatan dan timur Yaman,
lansir BBC.
Sementara itu, Pakistan telah memilih untuk netral terkait serangan Saudi ke Yaman, mereka menyatakan diri keluar dari koalisi yang dipimpin oleh Saudi dalam memerangi Syi’ah Houtsi Yaman.
Parlemen Pakistan memilih menentang untuk bergabung dengan koalisi pimpinan Saudi dalam sebuah resolusi yang mengklaim bahwa seharusnya netralitas dijaga di Yaman.
Arab Saudi meminta Pakistan untuk memberikan kontribusi kapal, pesawat dan pasukan untuk kampanye militer yang diklaim untuk mendukung Mansour Hadi kembali ke kekuasaan. Namun setelah perdebatan selama beberapa hari, parlemen Pakistan
memutuskan untuk “menjaga netralitas” dalam konflik Yaman.
Para pengamat mengatakan meskipun mayoritas penduduk Pakistan adalah Sunni namun Syi’ah juga memiliki jumlah yang cukup besar dan mereka takut terjebak dalam konflik jika mengirimkan pasukan ke Yaman. (haninmazaya/arrahmah.com)