TENTARA Israel memang sudah ditanamkan kebencian terhadap warga sipil Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. Ini terlihat dari kaos bergambar seorang wanita hamil yang dibidik senjata.
Diberitakan Sky News, Sabtu (21/3/2009) yang mengutip laporan harian Israel Haaretz, selain wanita hamil, kaos yang dibagikan bagi para tentara Israel yang mengakhiri masa pelatihan militer itu, juga bergambarkan target anak-anak dan bayi-bayi yang mati. Juga terdapat gambar masjid-masjid yang dibidik senjata.
Satu gambar adalah seorang sniper yang membidikkan senjatanya ke arah wanita Palestina yang tengah hamil dengan disertai tulisan dalam bahasa Inggris “Satu tembak dua tewas”.
Selain itu juga ada gambar seorang anak yang sedang membawa senjata dalam bidikan sniper dan bertuliskan dalam bahasa Israel yang berarti “lebih kecil, lebih sulit”.
Menurut seorang tentara Israel yang sempat diwawancara Haaretz, pesan dalam kaos itu adalah, “Itu seorang anak laki-laki. Jadi, jika anda akan memiliki sedikit masalah dengannya. Selain itu targetnya juga lebih kecil.”
Gambar lainnya adalah tentara Israel membom sebuah masjid dan bertuliskan “Hanya Tuhan yang memaafkan”.
Gambar kaos-kaos kontroversial itu terungkap setelah serangan Israel ke Gaza yang menewaskan hampir 1.000 warga sipil. Sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak.
Seorang mantan tentara yang giat membeberkan kebejatan moral tentara dengan kampanyenya bertajuk “Breaking The Silence”, Micheal Maniken mengatakan kepada Sky News bahwa terungkapnya gambar-gambar kaos itu menunjukkan semakin bejatnya moral tentara.
“Kami selalu mendengar ini waktu demi waktu dan tentara sudah jauh tidak memiliki hubungan dengan kenyataan yang seharusnya,” kata Maniken.
Sementara, mengomentari gambar kaos kontroversial itu, pihak militer Israel (IDF) kepada Sky News mengatakan, gambar itu dibuat berdasarkan insiatif dari pribadi tentara dan tidak ada kaitannya dengan institusi militer Israel. (arrahmah/okz)